Timika, ((TORANGBISA) – Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Letkol Pnb Kamto Adi Saputra S.T.,M.M.S secara resmi menyerahkan Alquran besar/raksasa berbahan kayu Cendana dari Jepara, yang diterbangkan dari Pankep, Makassar, Sulawesi Selatan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, yang diterima langsung oleh Bupati Mimika Johannes Rettob,S.SoS.MM di Kantor UPBU Mimika, Minggu (02/06).
Alquran besar diterbangkan dari Makassar menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU. Tiba di Timika kurang lebih pukul 14.25 WIT langsung diserahterimakan untuk selanjutnya di arak dalam pawai Alquran akbar dari Bandara Moses Kilangin menuju ke tempat penyimpanan Alquran yang disiapkan pengurus LPTQ Mimika.
Bupati Mimika, Johannes Rettob mengucapkan selamat datang Al-Quran akbar di bumi Amungsa tanah Kamoro. Al-Quran akbar adalah sebuah prestasi yang luar biasa dan memberikan dampak yang signifikan bagi umat Islam di Kabupaten Mimika, terutama dalam memperkokoh identitas keagamaan.
“Kami berharap kehadiranya tidak hanya menjadi kenang-kenangan dalam MTQ ke-XXX se-Tanah Papua di Kabupaten Mimika, tetapi juga menjadi sumber inspirasi umat Islam sebagai Islam Rahmatal Lil’Alamin. Semoga Al-Quran akbar ini menjadi sebuah hadiah yang berarti, atas perjuangan umat Islam di Kabupaten Mimika, menjadi penyejuk dalam tengah kemajemukan dan pendorong bagi perdamaian serta terjalinnya kerukunan umat beragama,” kata John Rettob.
Ketua MUI Kabupaten Mimika, KH. Muh Amin, AR, S.Ag, S.Pd, MM mengatakan Al-Quran Akbar ini adalah di tanah Papua yang ke-3. Pertama di Kabupaten Biak, kedua di Kabupaten Fak-Fak dan ketiga di Kabupaten Mimika.
Penulisnya sama ditulis pertama kali pada 08 Oktober 2003. Dibuat tanggal 8 Oktober bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Mimika, dan berakhir bulan kemarin yaitu saat peringatan Hari Kartini di Timika.
Al-Quran ini menghabiskan tinta sebanyak 9 liter, dan berat keseluruhannya 273 kilo. Hal ini yang menjadi alasan Al-Quran dimuat oleh Pesawat Hercules.
“Alhamdulilah, dukungan yang luar biasa dari umat Islam dan umat beragama, serta dukungan yang luar biasa dari Danlanud YKU Timika sehingga Al-Quran raksasa atau Al-Quran Akbar bisa sampai di Timika,”kata ketua MUI.
Yang menulis Al-Quran ini adalah Ustadz Usman, S.Ag.M.Pd. yang menghabiskan waktu 9 bulan. Setiap menulis Al-Quran tidak pernah batal Wudhu dan terus berpuasa.
“Maka kita berharap kehadiran Al-Quran menjadi perekat umat beragama, umat Islam dan umat beragama di tanah Amungsa, bumi Kamoro ini. Tentu Al-Quran yang kita kenal bersama, bahan yang digunakan berkualitas tinggi dan bisa bertahan sampai 270 tahun,” tambahnya.
Kayu yang dipakai untuk tempat duduk dan peti adalah kayu kesenangan mendiang Presiden Soeharto, yaitu kayu cendana dari Jepara, didatangkan khusus untuk pembuatan tempat duduk dan peti Al-Quran.
” Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu sekalian yang sangat antusias dengan kehadiran Alquran ini. Mereka antusias baik oleh penjemputan oleh Majelis Muslim Papua (MMP). Kegiatan ini adalah pra MTQ dan Al-Quran ini akan dibuka saat pembukaan MTQ dan ditutup saat penutupan MTQ,” lanjutnya. (***)