Papua Tengah

Tokoh Adat Kamoro minta Pilkada harus Damai, Hindari Isu Hoax dan Provokasi

×

Tokoh Adat Kamoro minta Pilkada harus Damai, Hindari Isu Hoax dan Provokasi

Sebarkan artikel ini

Timika, (TORANGBISA) — Tokoh adat suku Kamoro, Marianinus Magnaipeku, menyerukan kepada warga Papua, khususnya di Kabupaten Mimika, untuk menjaga kedamaian dan persatuan selama proses pemilihan kepala Daerah (Pilkada).

Ia menekankan pentingnya menghindari isu-isu provokatif dan propaganda yang dapat memecah belah masyarakat, terutama di tengah persaingan antar pasangan calon.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

“Kami minta agar dalam tahapan pilkada ini kita mencegah agar tidak boleh ada isu-isu yang memprovokasi atau propaganda ke masyarakat, apalagi untuk membenturkan antar pendukung paslon. Itu tidak boleh,” tegas Marianus melalui rilis yang diterima Media ini, rabu (4/9/2024).

Ia juga mengingatkan warga untuk waspada terhadap berita bohong atau hoax yang beredar. “Apabila Bapak Ibu mendapatkan isu hoax, kami harap Bapak Saudara masyarakat bisa melaporkan kepada pihak terwajib, terutama kepada kepolisian,” ujarnya.

Marianus mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung penuh upaya pemerintah dan aparat keamanan, khususnya Satgas Ops Damai Cartenz, dalam menjaga keamanan dan kelancaran pesta demokrasi di Papua.

“Mari kita mendukung penuh pemerintah dan aparat keamanan dalam hal ini Satgas Ops Damai Cartenz dalam memberikan pengamanan, sehingga Pesta Demokrasi Pilkada 2024 dapat berjalan lancar, aman, damai dan kondusif,” tuturnya.

Sejalan dengan itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024 Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H., mengatakan bahwa sukses pemilu di Papua tidak terlepas dari tanggung jawab kita bersama, terutama peran serta masyarakat dan para tokoh-tokoh di Papua, terkhususnya pada 9 wilayah Operasi Damai Cartenz.

Ia menekankan pentingnya menghargai pilihan masing-masing dan menjaga persatuan dalam rangka mensukseskan pilkada.

“Kita semua mendukung pesta demokrasi yang berjalan itu harus damai dan aman, tidak boleh ada isu hoax, atau provokasi. Kita juga harus menghargai semua pilihan masing-masing sehingga kita bisa mensukseskan pesta demokrasi ini dengan damai,” tutupnya.