Papua Tengah

Sistem Seleksi CASN Berbasis Online Berpotensi Menyulitkan OAP, MRP Mendesak Presiden Agar Dilakukan Secara Offline 

×

Sistem Seleksi CASN Berbasis Online Berpotensi Menyulitkan OAP, MRP Mendesak Presiden Agar Dilakukan Secara Offline 

Sebarkan artikel ini
Ketua MRP Papua Tengah Agustinus Anggaibak saat ditemui awak media di salah satu Hotel di Timika, Jumat (23/8/2024).

Timika, (TORANGBISA) – Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan upaya guna mengakomodir seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) bagi Orang Asli Papua (OAP) berbasis Offline.

 

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Hal ini ditegaskan Ketua MRP Papua Tengah Agustinus Anggaibak saat ditemui awak media di salah satu Hotel di Timika, Jumat (23/8/2024).

 

Menurut Agustinus, mekanisme seleksi CASN yang terapkan saat ini dinilai berpotensi menyulitkan OAP. Hal ini dikarenakan dimulai dari pendaftaran hingga uji kompetensi nanti seluruhnya berbasis online.

 

Melihat hal itu, pihaknya merasa akan memperkecil peluang lulus bagi pelamar OAP untuk mengabdikan diri sebagai Aparatur Negara.

 

Oleh Karena itu, MRP dalam hal ini mendesak pemerintah pusat sampai daerah agar penerimaan CPNS dengan formasi khusus di wilayah Papua Tengah dilakukan secara offline.

 

Dikatakan, penerimaan CPNS berbasis online harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam melihat mekanisme penerimaannya.

 

“Kalau online ini tentu orang asli Papua itu banyak yang akan jatuh karena sistem baru yang menggunakan online ini banyak yang tidak mengerti,” ujar Agustinus.

 

Menurutnya penerimaan CPNS berbasis online akan menyulitkan orang Papua maupun non Papua yang berdomisili di pedalaman baik pegunungan maupun pesisir.

 

“Kita orang papua maupun non papua yang berada di pedalaman atau pesisir pastinya akan kesulitan untuk menjangkau,” terangnya.

 

Oleh karena itu, pihaknya melakukan upaya dengan menyurati Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk meninjau kembali mekanisme penerimaan CPNS formasi khusus OAP agar diubah dari online ke offline.

 

Agus mengatakan peninjauan itu perlu dilakukan mengingat waktu penerimaan Cpns hampir bersamaan dengan proses pendaftaran kepala daerah se-wilayah papua.

 

Hal ini jangan sampai menimbulkan konflik sosial dikarenakan sebagian tidak dapat lolos dalam pendaftaran sistem online

 

“Apalagi online ini kan meterai dibeli secara online belum tentu semua orang papua bisa mengerti, sebagian orang belum memahami baik cara seperti ini,” terang Agus.

 

Agus berharap penerimaan CPNS tidak menjadi masalah dikemudian hari. Sebab, betul-betul kita menjaga jangan sampai terjadi konflik, sehingga kami MRP se-Papua sepakat supaya bagaimana pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar pelayanan ini dengan baik,” pitahnya.

 

Agustinus menyatakan, pihaknya telah membuka posko di delapan Kabupaten di Papua Tengah guna memudahkan calon pelamar OAP untuk memperoleh rekomendasi.

 

Agustinus menghimbau kepada seluruh pelamar OAP yang berdomisili di Mimika yang ingin mendapatkan surat keterangan keaslian orang papua bisa mendatangi Posko yang berada di Hotel Cendrawasih 66.

 

“Kalau kita menunggu masyarakat tentu agak sulit karena masalah transportasi. Karena itu kami turun langsung ke setiap kabupaten untuk melayani mereka yang akan ikut CPNS,” tutupnya.