Timika, Torangbisa.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mimika merayakan hari jadi ke-80 tahun yang berlangsung di Hotel Horison Ultima, Rabu (17/9/2025).
Dalam perayaan syukuran tersebut, dihadiri oleh Pj. Sekda Mimika, Abraham Kateyau, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Frans Kambu, Ketua Harian PMI, Conis Manusiwa, serta tamu undangan.
Sekretaris PMI Kabupaten Mimika, Septinus Timang, dalam sambutannya mengatakan bahwa diusia 80 tahun bukan lagi usia yang muda, melainkan sebuah perjalanan panjang yang penuh pengalaman dan pembelajaran.
“Jika usia manusia, 80 tahun itu sudah memasuki masa senja, namun bagi PMI ini menunjukkan sejarah panjang dengan pasang surut yang luar biasa,” ungkapnya.
Ia menjelasian, PMI Mimika telah mencatat banyak peran penting dalam aksi-aksi kemanusiaan, bukan hanya menyediakan kantong darah, tetapi juga terlibat dalam misi besar, termasuk menjadi negosiator dalam pembebasan sandera yang berakhir sukses.
Septinus berharap ke depan PMI Mimika dapat segera memiliki Unit Transfusi Darah (UTD), yang dinilainya sangat penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat menjadikan donor darah sebagai budaya.
“PMI harus selalu menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan bagi sesama manusia,” tegasnya.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Mimika, Pj. Sekda Mimika Abraham Kateyau mengatakan, perjalanan 80 tahun PMI adalah bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan akan selalu relevan sepanjang masa.
“Sejak kelahirannya pada tahun 1945, PMI tumbuh menjadi organisasi yang selalu berada di garda terdepan, baik saat bencana alam, krisis kesehatan, hingga situasi darurat. PMI hadir membawa pertolongan, harapan, dan semangat kemanusiaan,” ujarnya.
Dengan mengusung tema “Tebarkan Kebaikan”, Abraham mengatakan bahwa kebaikan adalah energi positif yang mampu memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat.
Menurutnya, kebaikan tidak selalu berupa hal besar, tetapi bisa dimulai dari tindakan sederhana yang tulus, yang pada akhirnya memberi dampak luas bagi kehidupan bersama.
“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PMI Kabupaten Mimika beserta seluruh relawan yang telah mengabdikan waktu, tenaga, bahkan jiwa demi kemanusiaan. Kami sadar, kerja kemanusiaan bukan hal ringan. Dibutuhkan keberanian, ketulusan, dan semangat kerelawanan yang luar biasa,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Mimika untuk terus mendukung keberadaan PMI melalui sinergi pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat luas.
“Kerja kemanusiaan bukan hanya tanggung jawab PMI semata, tetapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai warga bangsa,” tegasnya.














