TIMIKA, (Torangbisa.com) – Kepala Distik( Kadistrik) Wania, Provinsi Papua Tengah, dituding terlibat sebagai tim sukses salah satu Pasangan Calon( Paslon) pada Pemilihan Kepala Daerah( Pilkada) di Mimika tahun 2024.
Kekhawatiran tersebut disampaikan Wakil Ketua I Lembaga Musyawarah Adat suku Kamoro (Lemasko), yang membidangi Hubungan Pemerintahan dan masyarakat, yang menyampaikan kekhawatirannya.
Atas dugaan tersebut, Marianus bahkan mendesak Penjabat (Pj) Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum kepala distrik tersebut.
Menurutnya, keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam politik praktis sangat bertentangan dengan prinsip netralitas yang diatur oleh Undang-Undang.
“Untuk menjaga keseimbangan dan mencegah konflik, netralitas ASN perlu dijaga. Apa yang kami lihat, Kadistrik Wania tidak menunjukkan etikat baik karena terlibat dalam salah satu paslon. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa dia bisa memanfaatkan posisinya untuk memengaruhi PPD Wania agar mengamankan paslon tertentu,” ujar Marianus dijalan Yos Sudarso, Rabu (28/11/2024).
Ia menambahkan, tidak netralnya Kadistrik, dapat memicu konflik sosial di tengah masyarakat.
Marianus berharap agar Pj. Bupati segera menegur kepala distrik tersebut dan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Sebagai ASN, dia dilindungi oleh UU yang mengharuskan menjaga netralitas. Apapun alasannya, entah karena ingin mencari muka untuk jabatan lebih tinggi, ini tetap tidak dapat dibenarkan. Kita semua harus mengingat bahwa bupati yang terpilih nanti adalah pemimpin bersama, tanpa memandang keberpihakan politik ASN,” tambahnya.
Marianus juga mengingatkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan umum sangat penting untuk dijaga. Oleh karena itu, ia berharap Pj. Bupati tidak hanya menegur, tetapi juga memberikan tindakan tegas kepada bawahannya yang melanggar aturan.
“Tolong segera tindak oknum ini, karena sangat meresahkan masyarakat. ASN harus menjadi contoh yang baik dan menjunjung tinggi integritas serta profesionalisme,” tutupnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat pentingnya menjaga netralitas ASN sebagai salah satu pilar demokrasi yang sehat. Respon Pj. Bupati Mimika sangat dinantikan untuk meredam polemik ini.
Kepala Distrik Wania, Matius Sedan mengatakan, sebagai ASN tetap menjaga netralitas sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Hal ini disampaikan sebagai tanggapan atas beredarnya foto dirinya di media sosial yang memperlihatkan kehadirannya dalam kegiatan salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Sementara Kadistrik Wania Matius Sedan saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa kehadirannya di posko pemenangan Paslon pilihannya, semata- mata sebagai keluarga sekaligus Sekretaris Ikatan Keluarga Toraja (IKT).
“Kehadiran saya di sana hanya sebagai keluarga dan sebagai Sekretaris IKT. Tidak ada kaitannya dengan politik. Saya sama sekali tidak terlibat dalam mendukung pasangan calon tertentu,” tegasnya.
Matius menambahkan bahwa dirinya, beserta seluruh ASN di Distrik Wania, berkomitmen untuk menjaga netralitas dalam menjalankan tugas.
“Saya selalu mengingatkan kepada petugas kami agar tetap netral. Dalam tugas, tidak ada indikasi kita mendukung siapa, karena ketiga Paslon adalah anak-anak terbaik dari masyarakat kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dalam rapat koordinasi dengan Panitia Pengawas Distrik (Pandis) dan Panitia Pemungutan Distrik (PPD), pihaknya menekankan pentingnya menjaga profesionalisme.
“Meskipun kita secara pribadi memiliki pilihan, hal tersebut tidak boleh terlihat oleh masyarakat. Tugas kita adalah melayani masyarakat secara adil tanpa memihak,” pungkasnya.