Nasional

Hari Kedua Sosialisasi: dr. Silwanus Sumule : Para Bidan dan Dokter Melakukan Langkah Pemeriksaan dan Deteksi Potensi Masalah

×

Hari Kedua Sosialisasi: dr. Silwanus Sumule : Para Bidan dan Dokter Melakukan Langkah Pemeriksaan dan Deteksi Potensi Masalah

Sebarkan artikel ini

TIMIKA, (torangbisa.com) – Sosialisasi Ante Natal Care (ANC) terintegrasi memasuki hari kedua dengan pemaparan 11 modul yang mana materi-materi tersebut lebih fokus pada praktek, salah satunya mengetahui posisi bayi didalam kandungan melalui USG.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Tengah, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K), MH, Kes, mengatakan, sosialisasi dihari kedua terkait kesehatan ibu dan anak di Timika, yang mana pada hari pertama peserta menerima materi teori, dan hari ini fokus kegiatan diarahkan pada praktik langsung untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

“Kalau kemarin kita membahas teori terkait apa yang harus dilakukan dokter umum ketika menerima pasien di puskesmas, hari ini peserta langsung berlatih praktik untuk memahami kondisi janin di dalam perut,” ungkap dr. Silwanus Sumule saat ditemui di sela-sela sosialisasi ANC di Swiss Belinn Hotel, Rabu (20/11/2024).

Dalam penjelasannya, ia menyebutkan bahwa pada hari pertama, peserta dibekali teori mengenai Ante Natal Care (ANC) terintegrasi. Materi tersebut meliputi langkah-langkah penting seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus, dan laboratorium untuk mendeteksi potensi masalah pada ibu hamil, termasuk penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, atau infeksi lainnya.

“Hari ini, fokus kami adalah memberikan 11 modul terkait kondisi janin, yang tidak hanya disampaikan secara teori tetapi juga melalui praktik. Peserta diajarkan cara mengetahui letak atau posisi janin melalui USG, apakah kepala, bokong, atau melintang. Hal ini penting karena posisi janin menentukan metode persalinan, apakah bisa secara normal atau harus melalui operasi,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa saat ini peserta masih berada dalam tahap pembelajaran yang dibimbing oleh instruktur. Namun, pihaknya berharap di masa mendatang pelatihan dapat dilakukan secara hands-on penuh.

Menurut dr. Silwanus, antusiasme peserta sangat tinggi. Ia juga menyampaikan harapan bahwa kegiatan serupa tidak hanya dilaksanakan di Kabupaten Mimika, tetapi juga dapat menjangkau daerah lain seperti Puncak dan Intan Jaya. Selanjutnya, kegiatan serupa direncanakan berlangsung di Nabire pada 3–4 Desember 2024 dengan melibatkan bidan setempat.

“Kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya untuk bidan, tetapi juga untuk perawat dan dokter, demi meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan kita,” tutup dr. Silwanus.

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak, terutama di wilayah Papua Tengah, guna memastikan kualitas layanan yang optimal bagi masyarakat.