Timika, Torangbisa.com – Turnamen sepakbola Bupati Cup U-22 Tahun 2025 resmi bergulir yang dimulai dengan pembukaan turnamen yang berlangsung di Stadion Wania Imipi, Sabtu (29/11/2025).
Dalam pembukaan tersebut Bupati Mimika, diwakili oleh Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi, Plt, Ketua Askab Mimika, Petrus Yumte, Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau, Forkopimda.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Penyelenggara, Pius Kemong, menyampaikan bahwa turnamen ini diikuti oleh 27 klub dan akan berlangsung mulai 29 November hingga selesai. Pertandingan akan digelar di dua lokasi, yaitu Stadion Wania Imipi dan Lapangan Brigif 20/IJK.
“Kami panitia turnamen Sepak Bola Bupati Cup U22 tahun 2025 menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan meningkatkan silaturahmi antar klub di Kabupaten Mimika, serta menumbuhkan semangat olahraga dan sportifitas dalam sepak bola,” ujar Pius Kemong.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa turnamen ini menjadi ajang pembinaan bakat, khususnya bagi pemain muda di Kabupaten Mimika. Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan muncul bibit-bibit unggul yang dapat mengharumkan nama Mimika di kancah sepak bola yang lebih tinggi.
Ia berharap turnamen ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga menjadi wadah bagi para pemain muda untuk mengembangkan kemampuan, mempererat persaudaraan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas.
“Saya berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak Turnamen Sepak Bola Bupati Cup U22 Tahun 2025 dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola di Kabupaten Mimika,” harapnya.
Sementara itu, Plt Ketua Askab Mimika, Petrus Yumte, menyampaikan pesan kepada wasit dan atlet agar tetap menjaga sportivitas, dan fair play dalam bertanding. Karena tujuan utama dari gelaran ini bukan semata-mata mencari piala atau juara, melainkan untuk mempererat silaturahmi dan mengeksplor potensi sepak bola dari dalam diri setiap peserta.
“Jadi saya tidak bicara banyak, karena janji wasit dan atlet sudah diucapkan. Saya berharap melalui turnamen ini kita bisa membangun silaturahmi dalam olahraga melalui sepakbola,” ujarnya.
Petrus Yumte menjelaskan bahwa di akhir tahun ini, seluruh Askab di Indonesia menyelenggarakan turnamen Liga 4 sebagai bagian dari persiapan menuju Liga 3 yang akan diselenggarakan oleh provinsi tahun depan.
“Turnamen ini diselenggarakan dalam rangka persiapan Liga 3 provinsi,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa esensi dari sepak bola bukanlah tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah, melainkan tentang potensi yang bisa dikembangkan bersama.
“Saya percaya kita semua hadir di sini bukan untuk mencari piala, tetapi untuk mengeksplor potensi sepak bola yang ada dalam diri kita,” tegasnya.
Mengutip pertandingan-pertandingan besar di TV, Petrus menyampaikan bahwa keberhasilan tim seperti Barcelona dan Real Madrid bukan karena mereka orang hebat, melainkan karena semua memiliki peluang dan kesempatan yang sama.
“Tidak ada orang hebat dalam sepak bola, yang ada adalah peluang dan usaha yang sama,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa membina klub dan mengurus sepak bola tidak semudah yang terlihat di lapangan, karena prosesnya penuh tantangan dan tidak selalu seindah saat menonton pertandingan.
“Mengurus sepakbola itu sakit, tidak seindah kita nonton di TV. Tapi, itulah perjuangan dan pengorbanan yang harus kita lakukan demi kemajuan sepak bola Mimika,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau, menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh penyelenggaraan Turnamen Bupati Cup 2025 oleh Asosiasi PSSI Kabupaten Mimika dalam memajukan potensi sepak bola di Bumi Amungsa.
“Atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mimika, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Asosiasi PSSI Kabupaten Mimika atas inisiasi dan kerja kerasnya menyelenggarakan turnamen positif ini,” ujar Primus Natikapereyau.
DPRK Mimika mendukung penuh kegiatan yang bertujuan untuk pembinaan mental, fisik, dan sportifitas generasi muda. Sepak bola bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga sarana pemersatu dan pembentukan karakter yang kuat dan disiplin.
Primus Natikapereyau menekankan tiga poin penting dalam turnamen ini sebagai.
1. Ajang Pembinaan dan Seleksi: Kesempatan emas bagi pemain muda Mimika menunjukkan bakat terbaik mereka. Diharapkan akan lahir bintang baru yang mewakili Mimika di kancah regional, nasional, bahkan internasional.
2. Meningkatkan Semangat Sportifitas: Menjunjung tinggi semangat persahabatan, kejujuran, dan sportifitas. Kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan, tetapi menghormati lawan dan menaati peraturan adalah esensi sejati dari olahraga.
3. Mempererat Silahturahmi: Turnamen ini menjadi wahana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga dari berbagai distrik dan suku di Mimika, dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Kepada seluruh perangkat pertandingan, wasit, dan panitia, Primus Natikapereyau meminta agar melaksanakan tugas dengan profesional dan adil. Ia juga mengajak seluruh penonton untuk menjadikan turnamen ini sebagai tontonan yang menghibur dan edukatif, dengan memberikan dukungan yang positif.
Sementara itu membuka turnamen Sepakbola Bupati Cup U22 Tahun 2025, Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi, mewakili Bupati Mimika, menyampaikan apresiasi atas upaya ASKAB PSSI Kabupaten Mimika dalam mengembangkan dunia sepak bola di Mimika.
“Saya sangat mengapresiasi upaya ASKAB PSSI Mimika yang berkomitmen mengembangkan sepak bola di Mimika, baik dari segi prestasi, keterampilan, maupun nilai-nilai sportifitas,” ujarnya.
Turnamen ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan semangat, membina talenta, serta mempererat persatuan dan kesatuan antar masyarakat melalui olahraga. Inosensius Yoga Pribadi menekankan pentingnya nilai-nilai sportifitas dalam setiap pertandingan.
“Sepak bola bukan hanya soal menang kalah, tapi tentang bagaimana kita belajar menghargai, bekerja sama, dan menghormati aturan,” tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menunjukkan kualitas permainan yang profesional, disiplin, dan menjaga semangat persaingan yang sehat.
“Mari kita jadikan olahraga ini sebagai alat untuk mempersatukan kita semua, menjunjung tinggi rasa saling menghargai, kejujuran, dan semangat fair play,” tegasnya.















