TIMIKA, (Torangbisa.com) – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika sebenarnya telah berhasil menekan tinggi inflasi ke tingkat yang cukup rendah. Namun, komoditas daging babi kini menjadi perhatian karena ikut dimasukkan dalam pengukuran inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika Yulius Koga mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk menekan tinggi inflasi di Mimika melalui operasi pasar murah serta melakukan sidak ke pasar dan distributor untuk memastikan ketersediaan barang dan beberapa kegiatan lainnya.
“Sebenarnya inflasi kita di daerah ini sudah rendah. Hanya saja, daging babi ini ditambahkan oleh teman-teman di BPS sebagai salah satu komoditi yang digunakan untuk mengukur inflasi,” ujar Yulius saat ditemui di sela-sela kegiatan Dinas Perpustakaan di Horison Diana, Rabu (11/12/2024).
Menurut Yulius, harga daging babi di pasar saat ini masih terbilang stabil, yakni sekitar Rp250.000 per kilogram. Namun, melalui kesepakatan bersama para pedagang dan peternak, harga untuk pasar murah disepakati menjadi Rp200.000 per kilogram.
Peran komoditas daging babi dalam pengukuran inflasi dan upaya pemerintah daerah dalam menyeimbangkan kebutuhan masyarakat dengan kondisi ekonomi lokal.
“Kami sudah bersepakat dengan teman-teman pedagang, jadi harga daging babi di pasar murah ditetapkan Rp200.000 per kilogram. Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga di pasar,” tambahnya.