Timika, Torangbisa.com – Kampung Nawaripi mulai menggelar program penanaman jagung sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan lokal yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.
Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari rencana kampung ditahun 2024, meskipun sempat mengalami keterlambatan akibat pencairan dana desa yang baru dilakukan pada Desember 2024 lalu.
Selain itu, kondisi lahan di wilayah Mil 21 yang sebagian besar berupa rawa menuntut penggunaan alat berat untuk pembuatan selokan sebelum dapat digunakan sebagai lahan pertanian.
“Lahan yang kita buka di situ memiliki fungsi ganda, yakni untuk menanam singkong dan jagung di area seluas 4 hektare serta untuk budidaya ikan,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, pihak kampung juga melibatkan beberapa petani untuk bersama-sama menanam jagung.
“Kegiatan penanaman ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus menjadi sumber pakan ikan bagi kolam BUMDes, sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pakan,” tambahnya.
Selain itu, Kampung Nawaripi juga telah membangun kolam buatan untuk budidaya ikan lele dengan ukuran 4 meter lebar, 700 meter panjang, dan kedalaman 2 meter.
“Kedepan, benih ikan lele akan dilepas di kali buatan ini, sehingga masyarakat bisa memancing di pinggir kolam atau menggunakan kole-kole,” jelasnya.
Untuk mendukung program ini, dana desa sebesar Rp 200 juta dialokasikan untuk pengadaan bibit jagung, singkong, pupuk, obat-obatan, peralatan pertanian, serta pembukaan lahan.
Norman Ditubun berharap program ini dapat terus berkembang dengan melibatkan petani lokal serta generasi muda asli Kampung Nawaripi agar mereka dapat belajar bercocok tanam dan menjadi lebih mandiri di masa depan.
“Kami libatkan petani dan juga masyarakat Nawaripi supaya para petani bisa mengajarkan cara menanam jagung dan singkong,” harapnya.