TIMIKA, (torangbisa.com) – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Timika mencatat telah menangani 25 insiden kecelakaan sepanjang 2024, hingga 11 November.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan kecelakaan di perairan. Hal ini diungkapkan oleh Personel Kansar Timika, Olof Dimara, pada Selasa (21/11/2024).
Ia menambahkan bahwa dalam insiden banjir tersebut, enam orang korban berhasil diselamatkan tanpa korban jiwa.
“Dari 25 kejadian, 19 di antaranya adalah kecelakaan kapal, satu insiden bencana alam berupa banjir di Iwaka, serta lima kasus kondisi membahayakan manusia,” jelas Olof.
Total korban selamat dari seluruh kejadian mencapai 245 orang. Untuk kecelakaan kapal, 238 orang berhasil diselamatkan, sementara lima orang meninggal dunia, dan 32 lainnya dinyatakan hilang.
“Bencana alam berupa banjir di Iwaka melibatkan enam korban, semuanya selamat. Sedangkan pada lima insiden kondisi membahayakan manusia, satu orang selamat dan empat meninggal dunia,” terangnya.
Korban yang dinyatakan hilang adalah mereka yang tidak ditemukan setelah tujuh hari operasi SAR berlangsung. Namun, jika korban ditemukan selama operasi, statusnya akan dikategorikan sebagai selamat atau meninggal dunia.
Berdasarkan data Kansar Timika, mayoritas kecelakaan terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap keselamatan, seperti tidak menggunakan peralatan keselamatan standar. Selain itu, cuaca buruk dan kondisi transportasi yang tidak memadai juga menjadi faktor signifikan.
“Kami terus mengimbau masyarakat, terutama yang berkegiatan di perairan, untuk lebih waspada terhadap faktor-faktor tersebut. Penggunaan alat keselamatan dan pemantauan cuaca sangat penting,” tambahnya.
Kansar Timika berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi berbagai insiden yang membahayakan masyarakat di Kabupaten Mimika.