Jakarta, *Torangbisa.com) — Dalam rangka memperkuat peran UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional sekaligus mendorong kemandirian ekonomi di daerah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) Samuel Yogi melakukan audiensi dengan jajaran Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) RI di kantor Kemenkop, Jalan HR Rasuna Said Kav 3-4, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan (16/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, audiensi ini menjadi momen strategis untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan kebutuhan riil para pelaku UMKM di daerah, serta membangun sinergi yang konkret antara pemerintah daerah dan pusat dalam mendukung pengembangan sektor UMKM secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Samuel Yogi yang didampingi Dewan Pengarah Dekranasda Mimika, Widhiyani Mokhamad menjelaskan bahwa UMKM di Mimika memiliki potensi besar, baik dari sisi jumlah pelaku usaha, keragaman produk, hingga kekayaan sumber daya lokal.
Namun demikian, masih terdapat berbagai tantangan yang menghambat pertumbuhan UMKM secara optimal.
“Permasalahan yang kami temui di lapangan cukup kompleks, mulai dari akses pembiayaan yang terbatas, legalitas usaha yang belum terpenuhi, rendahnya literasi digital, hingga kurangnya akses pasar, khususnya ke pasar nasional dan ekspor,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dan fasilitasi dari pemerintah pusat, terutama dalam bentuk program pelatihan kewirausahaan, digitalisasi UMKM, pendampingan sertifikasi produk, hingga integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri nasional.
Merespons hal tersebut, pihak Kemenkop UKM menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM.
Menteri Koperasi dan UKM Fery Juliantono menyatakan bahwa kementerian terbuka untuk mendukung berbagai inisiatif yang mengarah pada penguatan UMKM, terutama di wilayah yang tengah gencar mendorong transformasi ekonomi berbasis kerakyatan.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dan kolaborasi antara pusat dan daerah menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berdaya saing. Kami mengapresiasi langkah proaktif dari pemerintah daerah dalam menjalin komunikasi yang erat dengan kami,” ujar salah satu pejabat Kemenkop UKM.
Selain berdiskusi mengenai permasalahan dan kebutuhan UMKM di daerah, dalam pertemuan tersebut juga dibahas sejumlah rencana kerja sama strategis, termasuk kemungkinan pelaksanaan program bersama, seperti pelatihan terpadu bagi pelaku UMKM, fasilitasi legalitas usaha, serta integrasi data UMKM daerah dengan sistem nasional milik Kemenkop UKM.
Audiensi ini menjadi langkah awal yang penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam rangka mewujudkan UMKM yang mandiri, tangguh, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
Selain itu, diharapkan, hasil pertemuan ini dapat segera diimplementasikan dalam bentuk program nyata di lapangan.
Selain itu Samuel juga berharap, Mentri Koperasi dan UKM bisa hadir pada acara HUT Kabupaten Mimika ke-29 sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Koperasi Merah Putih di Kampung Nawaripi yang sebelumnya sudah ditinjau oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob beberapa waktu lalu.
“Semoga dengan sinergi yang terus terjalin antara pusat dan daerah, cita-cita kita bersama untuk menciptakan kemandirian ekonomi melalui penguatan UMKM dapat segera terwujud,” tutup Yogi.
