TIMIKA, (Torangbisa.com) – Tokoh masyarakat suku Kamoro, Marianus Maknaipeku, menyampaikan penolakan terhadap rencana pembangunan pabrik semen dan keramik di wilayah Mimika.
Penolakan ini ditegaskan sebagai bentuk perlindungan terhadap hak adat dan kelestarian budaya masyarakat Kamoro.
“Di bawah kepemimpinan Lemasko Gery Okoare, kami menolak baik pabriknya, materialnya, apalagi lokasinya,” ujar Marianus dalam pernyataannya, Senin (20/1/2025).
Menurutnya, sebelum proyek seperti ini berjalan, diperlukan kajian ilmiah yang komprehensif untuk memastikan dampak keberadaannya terhadap lingkungan dan masyarakat adat.
“Kita sangat membutuhkan kajian ilmiah yang menjelaskan dampak pabrik itu terhadap masyarakat dan lingkungan. Namun yang lebih penting adalah perlindungan adat bagi masyarakat Kamoro,” tambahnya.
Marianus juga menyoroti bahwa pihak-pihak yang merencanakan pembangunan pabrik tersebut bukanlah warga asli Mimika. Ia mengingatkan pentingnya menghormati adat dan budaya masyarakat lokal.
“Orang yang mau bangun pabrik itu harus bicara dulu, ketuk pintu dulu sebelum masuk ke rumah orang,” tegasnya.
Sebagai langkah selanjutnya, Marianus menyebut rencana untuk mengumpulkan tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan perempuan guna membahas isu ini secara bersama.
Ia berharap agar pihak-pihak terkait tidak terburu-buru mengambil keputusan tanpa konsultasi dan persetujuan dari pemilik hak ulayat.
“Jangan euforia masuk tanpa izin ke pemilik rumah,” pungkasnya.
