Timika, Torangbisa.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika dari daerah pemilihan (Dapil) II, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Alfian Akbar Balyanan, SH, menggelar reses bersama insan pers (wartawan) di Sekretariat DPC PDI Perjuangan, Jalan Petrosea, Kelurahan Timika Indah, Distrik Mimika Baru, pada Sabtu (22/3/2025).
Kegiatan ini diisi dengan dialog terbuka dan buka puasa bersama, bertujuan untuk menjaring aspirasi dan masukan terkait dinamika pembangunan di Kabupaten Mimika, khususnya di wilayah Dapil II.
Alfian menegaskan bahwa peran wartawan sangat strategis dalam mengawal perkembangan pembangunan.
“Wartawan mampu melihat kemurnian dalam dinamika pembangunan di Mimika. Mereka adalah lumbung informasi yang memahami berbagai aspek, mulai dari pemerintahan, ekonomi, hingga sosial budaya. Kita perlu bersinergi untuk menyampaikan aspirasi ini ke pihak eksekutif,” ujar Alfian di hadapan puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan online.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kelurahan Timika Indah, Ferdi Mariangga, menyampaikan beberapa masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Ia mengungkapkan bahwa penjualan minuman keras (miras) seperti Milo perlu ditertibkan karena telah menjadi masalah sosial di masyarakat. Selain itu, Ferdi meminta agar anggota DPRK Mimika dari Dapil II dapat mengawal usulan warga yang telah disampaikan dalam Musrenbang tingkat Distrik.
Ferdi juga menyoroti masalah keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di wilayahnya.
“Di Kelurahan Timika Indah, perlu adanya Pos Peka di titik-titik tertentu. Selain itu, lampu jalan di depan Hotel Cendrawasih 66 dan masalah drainase juga perlu diperbaiki,” tambahnya.
Beberapa wartawan yang hadir turut menyampaikan aspirasi mereka. Di antaranya adalah penertiban miras, kurangnya penerangan jalan di Kawasan Timika Indah, tidak adanya tempat Posyandu, serta masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang belum tersedia.
Mereka juga mengusulkan agar putaran kapsul di sepanjang Jalan Cendrawasih (Bundaran Petrosea – Depan Hotel Noken) diperbaiki, serta gedung perpustakaan di samping Eme Neme difungsikan kembali.
Selain itu, wartawan mengusulkan pembuatan media center (ruangan khusus) untuk wartawan yang melakukan peliputan di Pemda dan DPR, serta peningkatan kompetensi wartawan. Mereka juga menyoroti masalah pengendara yang melawan arah pasca pemberlakuan sistem satu arah (one way) di Jalan Budi Utomo.
Menanggapi berbagai usulan tersebut, Alfian Akbar Balyanan mengaku terkejut dengan banyaknya masalah yang dihadapi Kabupaten Mimika, mulai dari penataan kota, jalan, hingga tata kelola pemerintahan yang belum optimal.
“Saya berharap pemerintahan yang baru nanti dapat membuat master plan yang matang untuk pembenahan, termasuk penataan kota dan infrastruktur. Kita tidak ingin lagi melihat hal-hal seperti bongkar pasang putaran kapsul yang sering terjadi karena kurangnya perencanaan,” tegasnya.
Alfian menegaskan komitmennya untuk mendorong berbagai usulan tersebut ke pihak eksekutif agar dapat ditindaklanjuti dengan serius.
“Kita harus bersama-sama mengawal pembangunan Mimika agar lebih baik kedepannya,” pungkasnya.
Kegiatan reses ini diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi yang efektif antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat, termasuk insan pers, untuk bersama-sama membangun Mimika yang lebih maju dan sejahtera.