Pendidikan

Potret Tenaga Pengajar Dimomen Hari Guru, Sunardi: Mereka Mengabdi Dengan Hati, Bukan Gaji

×

Potret Tenaga Pengajar Dimomen Hari Guru, Sunardi: Mereka Mengabdi Dengan Hati, Bukan Gaji

Sebarkan artikel ini
Guru di Sekolah Luar Biasa saat foto bersama (foto: Nando/ Torangbisa.com)

Timika, Torangbisa.com – Peringatan Hari Guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika berlangsung hangat dan penuh haru. Beragam penampilan siswa dengan berbagai keterbatasan menjadi persembahan khusus bagi para guru yang selama ini membimbing mereka dengan penuh kesabaran dan dedikasi.

Di balik suasana meriah itu, Kepala SLB Negeri Mimika, Sunardin, merasa prihatin mengenai kesejahteraan guru, terutama para tenaga honorer yang masih menerima upah jauh dari kategori layak.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

“Hari ini berkaitan dengan perayaan Hari Guru. Saya sebagai kepala sekolah selalu menyuarakan kesejahteraan guru. Ketika mereka tidak merasa sejahtera dengan beban kerja yang ada, bisa saja mereka meninggalkan sekolah ini,” ujar Sunardin saat diwawancarai, Selasa (25/11/2025).

Saat ini SLB Negeri Mimika memiliki 22 guru, dengan hanya lima di antaranya berstatus PNS dan P3K. Sisanya adalah tenaga honorer yang menerima gaji Rp1.250.000 per bulan.

Menurut Sunardin, angka tersebut sangat jauh dari kata sejahtera. Meski begitu, para guru tetap bertahan dan mengajar dengan sepenuh hati sebuah bentuk pengabdian yang ia anggap layak mendapat apresiasi lebih besar dari pemerintah.

Ia berharap Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi memberikan perhatian serius, termasuk membuka peluang bagi tenaga honorer untuk diangkat menjadi PNS, PPPK, atau minimal tenaga kontrak.

“Meskipun secara regulasi SLB adalah kewenangan provinsi, tidak bisa dipungkiri bahwa sekolah ini melayani anak-anak Timika,” tegasnya.

Sunardin mengaku telah meminta para guru bertahan hingga akhir Desember sambil menunggu perhatian pemerintah. “Minimal naikkan dulu kesejahteraannya, karena mereka butuh hidup,” tambahnya.

Selain mendorong pemerintah, Sunardin juga mengingatkan para guru untuk terus meningkatkan kompetensi mengajar, terutama di era digital saat ini. Ia menekankan pentingnya kesabaran dan pengendalian emosi karena beban kerja di SLB berbeda dengan sekolah reguler.

“Guru-guru selalu saya ingatkan untuk kontrol emosi, tetap sabar, dan jangan sampai terjadi bullying. Anak-anak di sini memiliki kebutuhan yang berbeda,” pungkasnya.

Pendidikan

Timika, Torangbisa.com — Kasus dugaan bullying yang sempat menghebohkan masyarakat di salah satu sekolah swasta di Timika akhirnya berakhir damai melalui proses mediasi yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, pihak sekolah, kedua pihak keluarga korban dan keluarga pelaku sepakat untuk berdamai dan menandatangani kesepakatan bersama.