Scroll untuk baca artikel
Papua Terkini

Peternak Telur Lokal di Timika Ungkap Mahalnya Harga Telur Karena Biaya Operasional Tinggi

×

Peternak Telur Lokal di Timika Ungkap Mahalnya Harga Telur Karena Biaya Operasional Tinggi

Sebarkan artikel ini

TIMIKA, (Torangbisa.com) – Sekertaris Himpunan Peternak Unggas Kabupaten Mimika (Hipukami) Oki Permana mengatakan tantangan yang dihadapi oleh para peternak kecil di wilayah Kabupaten Mimika akibat tingginya biaya operasional untuk pengadaan pakan ternak.

“Kalau peternak besar, kami menjual sesuai harga standar. Tapi peternak kecil, dengan produksi 500 hingga 1.000 telur, menghadapi kendala besar karena biaya operasional yang tinggi, sehingga mereka terpaksa menaikkan harga,” ungkap Oky melalui sambungan telepon, Rabu (22/1/2025).

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Ia menjelaskan, salah satu faktor utama tingginya biaya operasional adalah mahalnya pengiriman pakan.

“Biasanya awal tahun, biaya ekspedisi naik. Kalau bisa, tahun ini biaya pengiriman dikurangi untuk meringankan beban peternak,” katanya.

Oky juga memaparkan bahwa harga telur normal dari produsen berkisar Rp 65.000 hingga Rp 70.000 per rak, tergantung ukuran. Namun, harga ini bisa meningkat di tingkat pedagang, dan menurutnya, hal ini seharusnya menjadi perhatian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk menetapkan harga yang wajar.

Ia menambahkan, biaya pengiriman pakan yang normal saja sudah mencapai Rp 20 juta. “Dalam minggu ini, kami rencanakan rapat bersama Dinas Peternakan untuk membahas kendala yang dihadapi di lapangan,” ujar Oky.

Peternak berharap adanya solusi konkret dari pemerintah untuk menekan biaya operasional, khususnya dalam hal pengiriman pakan, agar harga telur tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.