Timika, Torangbisa.com – Pertandingan seru tersaji saat Persintan Intan Jaya menghadapi Persipuja Puncak Jaya. Sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya laga, kedua tim langsung bermain agresif dengan mengandalkan serangan cepat.
Gol pembuka terjadi di menit ke-14. Pemain bernomor punggung 16, Wempi Wopi, berhasil memanfaatkan kesalahan fatal dari penjaga gawang Persipuja. Menerima umpan jauh yang tidak diantisipasi dengan baik, Wempi yang lolos dari penjagaan langsung menceploskan bola ke gawang dan membawa Persintan Intan Jaya unggul 1-0 hingga akhir babak pertama.
Namun, kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat permainan kedua tim tidak berjalan maksimal. Genangan air di beberapa titik lapangan sering menghambat laju bola dan menyulitkan eksekusi taktik dari kedua pelatih.
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan meningkat. Kedua tim saling bertukar serangan dan menciptakan sejumlah peluang emas. Gol kedua bagi Persintan tercipta di menit ke-79 lewat situasi bola mati. Tendangan bebas mengarah langsung ke gawang Persipuja dimanfaatkan dengan sempurna oleh Pilemon Okoka (no. 14). Bola mengalir mendatar ke sisi kiri gawang dan menggetarkan jala lawan, memperlebar keunggulan menjadi 2-0.
Persipuja Puncak Jaya sempat memperkecil ketertinggalan di menit-menit akhir pertandingan. Lewat skema bola mati di sisi kanan pertahanan Persintan, Usman Abdullah (no. 12) sukses mencetak gol hiburan bagi timnya. Skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Pelatih Persintan Intan Jaya, Yance Yunus menyampaikan rasa syukur atas hasil yang diraih timnya.
“Puji Tuhan, persiapan kami sebelum ke Timika juga diwarnai hujan, jadi kami sudah terbiasa dan bisa beradaptasi. Hasil ini adalah buah dari kerja keras semua pemain,” kata Yance.
Yance juga mengatakan persiapan tim yang matang dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu.
“Situasi seperti ini sudah kami perkirakan akan terjadi di Timika, makanya kami siapkan tim sejak awal untuk menghadapinya,” tambahnya.
Sementara itu, kapten tim Fizon Zagani turut menyampaikan rasa syukur atas kemenangan tim.
“Yang pertama kami berterima kasih kepada Tuhan karena kami bisa menyelesaikan laga ini dengan kemenangan,” ucap Fizon.
Pelatih Persipuja Puncak Jaya, Mial Balebata Armand, menggambarkan jalannya laga seperti permainan bola pingpong.
“Pertandingannya seperti bola pingpong, kita main ke sana ke sini. Ini bukan permainan yang benar-benar menunjukkan siapa yang terbaik, dengan kondisi lapangan seperti ini, tidak mungkin kita bisa menilai siapa yang lebih bagus. Semua tim menghadapi situasi yang sama, jadi bisa dibilang kemenangan kali ini lebih kepada keberuntungan,” ungkap Armand.
Meski begitu, Armand menegaskan bahwa timnya akan tetap melakukan evaluasi dan menjaga semangat untuk lolos ke babak selanjutnya.
“Untuk evaluasi, kami tetap stay dan terus mempersiapkan diri. Harapan kami pasti ingin lolos ke fase berikutnya karena kemarin kita juga menang. Untuk ke depannya, kami akan tampil lebih baik lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Kapten Persipuja, Beny Kogoya Wonda, menyoroti pentingnya adaptasi terhadap kondisi lapangan.
“Awalnya lapangan kering, tapi karena hujan terus, saat latihan dan uji coba kami sudah terbiasa. Tapi hari ini teman-teman sedikit kaget, jadi kami harus adaptasi ulang,” jelas Beny.