Kabar KampungOlahraga

Perlombaan Renang Tradisional Tingkat SD SMP, Warnai HUT RI ke-80 di Kampung Nawaripi, Maikel Mameyau dan Altin Keluar Sebagai Yang Terbaik

×

Perlombaan Renang Tradisional Tingkat SD SMP, Warnai HUT RI ke-80 di Kampung Nawaripi, Maikel Mameyau dan Altin Keluar Sebagai Yang Terbaik

Sebarkan artikel ini
Foto bersama usai penyerahan piala kepada pemenang lomba renang tradisional tingkat SMP (foto: Riki Lodar/ Torangbisa.com)

Timika, Torangbisa.com – Maikel Mameyau dan Altin keluar sebagai pemenang untuk tingkat SD dan SMP setelah mengikuti perlombaan renang tradisional yang diselenggarakan oleh Kampung Nawaripi dalam memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia dan penjaringan atlet-atlet.

Kegiatan tersebut berlangsung di Kolam Pemancingan Mile 21, Sabtu (16/8/2025) yang mana dalam perlombaan tersebut diikuti oleh kurang lebih 60-an untuk tingkat SD dan SMP.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Perlombaan tersebut mulai dari babak penyisihan untuk kategori tingkat SD dan SMP kemudian dipilih 6 anak terbaik atau yang menjadi tercepat dalam perlombaan renang yang masuk putaran final.

Dalam perlombaan final tingkat SD diikuti oleh, Maikel Mameyau 41″ 43, Nelius Komoyau 49″ 08, Faby 49″ 44, Yosep Operawiri 53″ 62, Philipus 54″ 38 dan Kostan 95″ 27.

Sementara untuk tingkat SMP, Altin 46″ 48, Petrus 47″ 03, Silvester 52″ 77, Kornelis Magai 105″ 05, Namun 124″ 19, dan John Nawipa 126″ 09.

Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, mengatakan bahwa kegiatan ini lahir dari kebiasaan masyarakat yang sehari-hari akrab dengan sungai dan laut.

“Anak-anak di Nawaripi sejak kecil sudah terbiasa berenang. Sayang sekali kalau potensi ini tidak dikembangkan. Karena itu, kami gelar lomba renang tradisional sebagai langkah awal menjaring bakat,” ujarnya

Ditubun menambahkan, perlombaan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sedikitnya 50 anak tingkat SD dan SMP turut ambil bagian. Ke depan, pihaknya berencana menggelar lomba serupa 2 hingga 3 kali dalam setahun, sekaligus mengundang kampung-kampung tetangga, terutama yang berada di pesisir Mimika dan kawasan 5 Daskam, untuk bersama-sama membina dan mengembangkan olahraga renang.

“Kalau potensi ini terus dibina secara profesional, anak-anak Nawaripi bisa mewakili Mimika bahkan Papua Tengah di ajang yang lebih besar,” kata Ditubun.

Sementara itu, Laurentius Kordiali, wasit nasional dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), yang turut hadir langsung di lokasi, mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan program penjaringan atlet asli Papua (OAP).

“POSSI Papua Tengah baru kali ini melaksanakan penjaringan lewat perlombaan renang tradisional, dan itu dimulai dari Timika. Di Nabire sendiri belum ada kegiatan serupa. Padahal dari sisi kemampuan, anak-anak di sini sudah sangat siap meski sarana dan prasarana belum memadai,” jelasnya.

Kabar Kampung

“Secara alamiah kita melihat anak ini berbakat saya.mohon cabor renang melirik potensi ini dan mulai digarap, didampingi dan dibimbing anak-anak ini. Mereka ini potensi untuk Papua Tengah dan mereka masih kecil kalau dibina dari kecil mereka akan jadi altit hebat dan profesional nanti,” kata Norman.