Timika, Torangbisa.com – Upaya eliminasi malaria di Distrik Wania terus dilakukan kerjasama dengan SSR St. Stefanus Sempan, Dinas Kesehatan dalam memberantas penyakit malaria yang selama ini menjadi menghambat produktivitas masyarakat.
“Eliminasi malaria ini sangat penting, karena kalau orang sakit, tidak bisa kerja, tidak bisa cari makan untuk keluarganya,” ujar Kepala Distrik Wania, Merlin Temorubun dalam sambutannya di Kantor Distrik Wania, Rabu (27/8/2025).
Untuk itu, sebagai pimpinan di Distrik Wania menyambut baik pembentukan kelompok kerja tingkat kampung dalam rangka mendukung program eliminasi malaria, sekaligus dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama eliminasi malaria tingkat kampung di Distrik Wania.
Menariknya, ia menyarankan istilah “eliminasi” diubah menjadi “gunting malaria”, atau mengurangi. Istilah tersebut dipakai agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
“Kalau dengar kata eliminasi mungkin bahasanya terlalu tinggi, jadi kita bilang saja gunting malaria di Distrik Wania. Harapannya, penyakit ini bisa kita potong bersama-sama supaya jumlah kasusnya menurun, bahkan kalau Tuhan berkenan, hilang sama sekali,” jelasnya.
Merlin juga membagikan pengalaman pribadinya mengenai edukasi soal pengobatan malaria. Ia baru menyadari pentingnya menghabiskan obat, meskipun jeda minumnya lebih dari sehari.
“Sosialisasi seperti inilah yang selama ini belum sampai ke masyarakat. Terima kasih kepada SSR St. Stefanus Sempan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika yang sudah menginisiasi kegiatan yang sangat baik ini.
Senada dengan itu, Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, menyampaikan bahwa kampungnya termasuk salah satu wilayah dengan kasus malaria tertinggi di Distrik Wania berdasarkan data Puskesmas.
“Kami telah mendapatkan pembekalan dari Dinas Kesehatan, SSR St. Stefanus Sempan, dan Distrik Wania terkait penanganan dasar malaria seperti kebersihan lingkungan, pencegahan genangan air, serta edukasi dasar bagi masyarakat.” ungkap Norman.
Namun, Norman juga mengakui adanya tantangan besar, terutama karena keterbatasan SDM di kampung tersebut. Namun eliminasi malaria menjadi program pemerintah sehingga tetap akan dilaksanakan.
“Ini menjadi tantangan, tapi karena ini bagian dari program penting pemerintah, kami berkomitmen untuk menjalankannya.” ungkap Norman.