Sosial

Pemerintah Harus Segera Tindaklanjuti Dampak Galian C di Iwaka

×

Pemerintah Harus Segera Tindaklanjuti Dampak Galian C di Iwaka

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi galian C (foto: google)

Timika, Torangbisa.com — Tokoh masyarakat Kamoro, Marianus Maknaipeku, meminta Pemerintah Kabupaten Mimika segera mengambil langkah terkait aktivitas galian C yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, khususnya di wilayah Iwaka.

Dalam pernyataannya, Marianus mengatakan harus ada koordinasi antara Bupati, Wakil Bupati, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani masalah lingkungan, terutama soal pertambangan galian C.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

“Bapak Bupati saat musrenbang menyampaikan bahwa yang menangani masalah galian C ini adalah dinas pertambangan dan kehutanan di Provinsi. Namun demikian, kami minta Pemerintah Daerah segera menyurat dan mengundang OPD terkait bersama pihak kontraktor yang mengelola galian C untuk duduk bersama mencari solusi,” tegas Marianus, Selasa (29/4/2025).

Ia menjelaskan bahwa aktivitas penggalian material di Iwaka telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup parah.

“Setiap hari material diambil, akibatnya air di sana menjadi keruh. Bukan air yang mengalir lagi, tapi tanah yang dibawa oleh air. Penggalian yang terus-menerus bahkan sudah mencapai Kali Kamora, membuat masyarakat tidak bisa menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Marianus mengingatkan bahwa dampak dari aktivitas tersebut tidak hanya merusak kualitas air, tetapi juga memicu banjir dan pendangkalan di muara sungai, yang mengancam kehidupan masyarakat setempat.

Sebagai solusi, Marianus mengusulkan agar lokasi aktivitas galian C dipindahkan.

“Usulan saya, sebaiknya dipindahkan ke mile 32, di kawasan Taiping milik Freeport. Ini untuk menghindari dampak negatif bagi masyarakat,” tutupnya.

Ekonomi

“Ini sebenarnya bantuan untuk pelaku-pelaku di bidang pariwisata, terlebih khusus untuk OAP. Kebetulan Kampung Nawaripi ini mayoritas suku Kamoro, jadi memang sasaran kami adalah masyarakat yang mengembangkan usaha pariwisata,” ujar Albertin di Timika.