MimikaNasional

Miris!, Rumah Layak Huni untuk OAP di Kamoro Jaya Diduga Dihuni Kerabat Pejabat

×

Miris!, Rumah Layak Huni untuk OAP di Kamoro Jaya Diduga Dihuni Kerabat Pejabat

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Orang Asli Papua

Timika, (Torangbisa.com) – Empat unit rumah layak huni yang dibangun pada tahun anggaran 2024 di Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, kini menuai sorotan tajam dari masyarakat.

Pasalnya, rumah-rumah yang semestinya diperuntukkan bagi Orang Asli Papua (OAP) tersebut justru diduga kuat telah ditempati oleh kerabat dekat oknum Anggota  DPRK Mimika.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Dua unit rumah yang berlokasi di Jalan Budi Utomo Ujung, disebut telah dihuni oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Menanggapi  hali itu, Wakil Ketua Lemasko, Marianus Maknaipeku meminta Kementerian  terkait  meninaju dan mengevaluasi langsung terkait pembangunan  rumah layak huni yang diperuntukkan  bagi masyarakat  asli Papua  sehingga  proyek-proyek  tersebut tepat sasaran.

” Kami minta Kementerian agar Mengevaluasi proyek-proyek yang semestinya diperuntukkan  buat masyarakat Asli  bukan kepada pihak yang bukan haknya. Apalagi  sampai ditempati oleh ASN yqng bukan OAP, ” keluh Marianus kepada Media ini, Minggu,  (6/7/2025).

Dari informasi  yang didapat media ini, diketahui salah satu unit rumah kini ditinggali oleh MP, Kepala Bidang di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika.

Tak hanya itu, satu unit rumah lainnya di lokasi yang sama diketahui ditempati oleh adik kandung HP, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten (DPRK) Mimika.

Keterlibatan keluarga legislatif dan pejabat struktural dalam pemanfaatan rumah bantuan ini memicu kekhawatiran tentang adanya penyimpangan dalam proses distribusi.

Setiap unit rumah dilaporkan menelan anggaran sebesar Rp450 juta, sehingga total nilai proyek keempat rumah tersebut mencapai Rp1,8 miliar. Jumlah tersebut bersumber dari dana pemerintah yang semestinya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat asli Papua, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar seperti tempat tinggal yang layak.

Diketahui, dua unit rumah lainnya berada di Jalan Lorong SMPN 7, masih dalam wilayah Kelurahan Kamoro Jaya.

Meski belum ditempati secara aktif, rumah-rumah ini disebut telah diberikan kuncinya kepada pihak keluarga MP. Namun hingga kini belum digunakan karena dikhawatirkan akan memicu reaksi negatif dari warga setempat jika diketahui secara terbuka.

Sejumlah tokoh lokal pun menyuarakan keprihatinan dan mendesak aparat pengawasan serta penegak hukum untuk menelusuri lebih lanjut apakah benar telah terjadi pelanggaran administratif atau bahkan tindak pidana dalam penyaluran bantuan perumahan tersebut.

Publik berharap agar pemerintah pusat dan  daerah bertindak transparan dan bertanggung jawab dalam menjelaskan proses seleksi penerima manfaat.

Jika benar terjadi penyalahgunaan, masyarakat meminta agar rumah-rumah tersebut segera dikembalikan kepada haknya yakni warga asli Papua yang benar-benar membutuhkan.

Nasional

Lalu, mari kita tengok realitas yang terjadi di tanah air. Wartawan-wartawan istana mereka yang setiap hari meliput kegiatan Presiden dan pemerintahan pusat—seringkali terlihat duduk di luar pagar istana, bahkan di lantai, hanya demi bisa menyimak informasi atau pernyataan resmi yang disampaikan lewat layar televisi.

Nasional

Sebagai momentum untuk mengevaluasi pencapaian, hari ulang tahun juga merupakan saat yang tepat untuk berkontemplasi dan melakukan introspeksi, yang dalam konteks peringatan hari ulang tahun ke 79 Polri, 1 Juli ini, introspeksi tersebut adalah sebuah renungan pertanyaan yang sering  kita dengar dari masyarakat akhir-akhir ini, yaitu: apakah polisi ideal masih ada?