Timika, Torangbisa.com – Masyarakat Papua Tengah, khususnya di Nabire, kini memasuki babak baru setelah Provinsi Papua Tengah resmi menjadi provinsi definitif pada Februari 2025, setelah tiga tahun berstatus Daerah Otonom Baru (DOB).
Dengan status baru ini, harapan besar pun muncul untuk mengangkat taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah, sesuai dengan semangat yang terkandung dalam UU No 15 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah.
Namun, perjalanan menuju cita-cita tersebut masih panjang dan penuh tantangan. Meskipun secara statistik, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua Tengah menunjukkan peningkatan—dari 59,44 pada 2023 menjadi 60,25 pada 2024 kenyataan di lapangan masih menyisakan banyak pekerjaan rumah.
Di tengah eskalasi kekerasan yang terus terjadi, terutama di Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Intan Jaya, serta meningkatnya kriminalitas di Timika dan Nabire, upaya pembangunan sosial dan ekonomi belum bisa berjalan maksimal.
Nancy N. Raweyai, Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, menyoroti pentingnya membangun kesadaran nilai-nilai kebersamaan sebagai fondasi utama dalam pembangunan provinsi ini.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan bukan hanya terukur dari angka-angka statistik, tetapi lebih kepada bagaimana masyarakat dapat merasakan perubahan positif, terutama dalam akses pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang memadai. Kesadaran kolektif akan pentingnya kebersamaan untuk masa depan yang lebih baik harus menjadi prioritas.
Sementara itu, Lembaga DPR Provinsi Papua Tengah yang baru dibentuk memikul tanggung jawab besar dalam merumuskan peraturan daerah dan peraturan khusus yang mendukung semangat Otonomi Khusus.
Pemerintah Provinsi juga perlu bekerja lebih keras untuk memastikan bahwa pelaksanaan Otonomi Khusus benar-benar mengangkat harkat dan martabat orang Papua. Waktu untuk bertindak kini semakin mendesak, dengan empati dan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, dan seluruh pemangku kepentingan di Papua Tengah.
mengutip Pdt. I.S. Kijne, untuk selalu mengingatkan kita bahwa “Di atas batu ini, saya meletakan Peradaban Orang Papua,”. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan makrifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan
memimpin dirinya sendiri. Untuk generasi emas Papua Tengah
Dengan semangat kebersamaan dan fokus pada pembangunan sumber daya manusia, Papua Tengah dapat mengubah tantangan menjadi peluang, membuka jalan menuju masa depan yang lebih adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.