Sosial

Lembaga Pengembangan Generasi (Lempeng) Papua mengkritik Penempatan Pejabat -pejabat utama di Kantor Gubernur Papua

×

Lembaga Pengembangan Generasi (Lempeng) Papua mengkritik Penempatan Pejabat -pejabat utama di Kantor Gubernur Papua

Sebarkan artikel ini
Ps. Catto Y. Mauri, S.Th Ketua dan owner Lempeng Papua (foto: Istimewa/ Torangbisa.com)

Timika, Torangbisa.com – Ps. Catto Y. Mauri, S.Th Ketua dan owner Lempeng Papua, mengkritik mengenai Penempatan Pejabat-Pejabat Utama di Kantor Gubernur Papua pada Bulan Juni- Juli 2025

Menurut Ps Catto, penempatan pejabat ini merupakan sebuah fenomena kehidupan, ibarat penghijauan bagi Papua untuk kesuksekan PSU, namun Lempeng Papua menyangkan hal itu, karena menilai bahwa Penempatan pejabat, yang notabene non Kristen, dilakukan dalam kurun waktu cepat.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Itu terjadi dibeberapa jabatan strategis, yaitu Pergantian Pejabat Utama PJ Sekda yang lama Yohanes Walilo di Pemda Provinsi Papua oleh Suzana Wanggai (Non Kristen) hanya karena alasan emansipasi perempuan Papua, yang mana proses Pergantian tersebut hanya memakan kurung waktu dua jam di Kemendagri oleh PJ Mayjen Ramses Limbong pada 25 April 2025.

Selanjutnya, PJ Gubernur yang lama Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, S.IP., M.Si (kristen) telah diganti pada 7 Juli 2025 dengan PJ baru Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si (muslim) padahal Ramses limbong Masih Satu bulan lagi mengawal PSU

“Semua terjadi dalam waktu singkat, bahkan yang kami soroti juga adalah PJ Gubernur melantik Muhammad Musaad pada tanggal 17 Juli 2025 sebagai Jabatan Fungsional (JAFUNG) utama Pemprov Papua di struktur Pemda Provinsi Papua, sementara Putra/Putri Papua dan eselon 2 terbaik Papua yang nota bene Kristen dibiarkan begitu saja tanpa jabatan Struktural,” kritiknya

Fenomena ini, ia anggap sebagai Sebuah fenomena alam dimasa musim semi Otsus dan musim kemarau demokrasi, kondisi ini sangat disayangkan mengingat Papua dikenal sebagai kota injil.

“Hanya Tuhan yang tahu dan yang lain malas tau, yang penting happy” yang terpampang di depan mata kita sebuah tontonan yang tanpa ragu dan malu-Orang tidak ingat lagi bahwa Papua Tanah Injil, di daerah lain tidak bisa pejabat dengan latar belakang Kristen dengan gampang memangkuh jabatan-jabatan utama dan strategis dalam sebuah struktur pemerintahan baik ditingkat Desa, Kecamatan, Kota, Kabupaten bahkan sampai Provinsi,” paparnya

Untuk itu dengan melihat realita yang ada dan dengan mendengar jeritan hati masyarakat OAP, yang nota bene beragama Kristen, menyampaikan beberapa fenomena yang terjadi di Kantor Gubernur Provinsi Papua dalam periode dua bulan terakhir, sebagai berikut:
1. STOP penghijauan Struktural Pemda Provinsi Papua.

2. Mari saling menghargai “DI MANA BUMI DIPIJAK, DI SITULANGIT DIJUNJUNG” beri kehormatan bagi Kearifan Lokal Papua.(Kalau Aceh bisa, kenapa Papua tidak bisa) Supaya seimbang, kalau PJ Gub sudah MUSLIM, wajib sekda diganti Dari MUSLIM ke KRISTEN dari saudari Suzana Wanggai ke saudari Dr. Juliana Waromi, trada yang sulit, kalau PJ Gub bisa diganti Dengan tiba-tiba kenapa PJ Sekda tidak bisa. Kalau PJ Sekda yangLalu bisa 2 jam di proses ganti, yang sekarang juga harus bisa.

3. Akhirnya bukti nyata, akan kita lihat di PSU nanti, akan jelas disana akan Berdampak pada animo masyarakat datang ke TPS dan hasil akhir PSU bay Desain atau tidak, mari lakukan semua dengan takut akan Tuhan jangan Dengan rakus, melalui penghargaan pada Kearifan Lokal Papua sebagai Tanah Injil.

Sosial

“Jadi, kami telah menerima sejumlah pengaduan masyarakat yang terindikasi terjadinya praktek maladministrasi, namun pengaduan tersebut belum sempat ditindaklanjuti dan menunggu mekanisme Ombudsman Republik Indonesia dalam agenda Louncing yang dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat di Timika,”kata Antonius Rahabav, saat menggelar konferensi pers pada Rabu, (30/7/2025).