Timika, Torangbisa.com — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Rizal Ubra, kembali menegaskan pentingnya standar layanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien di seluruh fasilitas kesehatan (faskes), baik negeri maupun swasta.
Penegasan ini disampaikan seiring evaluasi akhir tahun serta persiapan menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru.
Menurut Reynold, prinsip utama pelayanan kesehatan adalah memastikan pasien tertangani terlebih dahulu sebelum persoalan administrasi diberlakukan.
“Keselamatan pasien itu menjadi yang utama. Semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Mimika harus menempatkan itu sebagai prinsip dasar,” tegasnya.
Dalam arahannya, Reynold meminta agar setiap faskes tidak menjadikan administrasi sebagai penghalang pelayanan.
Namun demikian, identitas pasien tetap harus diperhatikan untuk mendukung data rekam medis dan kesinambungan layanan.
“Berikan pelayanan dulu, administrasinya mengikuti. Tapi saya berharap masyarakat tetap membawa identitas diri ketika berobat,” ujarnya.
Saat ini, sejumlah fasilitas kesehatan di Mimika sudah menerapkan rekam medis elektronik (RME) sehingga verifikasi identitas menjadi hal penting untuk memastikan akurasi data pasien.
Reynold juga memastikan bahwa pasien yang membutuhkan layanan kesehatan tetap harus dilayani, terlepas dari status kepesertaan BPJS atau jenis pembiayaan.
“Jika ada layanan yang tidak ditanggung BPJS, silakan klaim ke Dinas Kesehatan. Pemerintah sudah memiliki PKS dengan seluruh faskes di Kabupaten Mimika,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa skema kerja sama ini berlaku bagi seluruh fasilitas, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, sehingga tidak ada lagi alasan pasien tidak ditangani karena persoalan biaya atau administrasi.
Dengan digitalisasi sistem kesehatan, peningkatan kualitas SDM, serta penataan alur layanan dan rujukan, Dinkes Mimika menargetkan seluruh masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan secara lebih cepat, merata, dan berkualitas.
Reynold menutup dengan pesan bahwa pelayanan kesehatan bukan hanya persoalan prosedur, tetapi wujud tanggung jawab moral dan kemanusiaan.
“Masyarakat perlu merasa aman dan yakin bahwa ketika mereka sakit, sistem kesehatan kita siap melayani,” ungkapnya.














