Timika, Torangbisa.com – Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyoroti jumlah pegawai di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika yang mencapai 9.000 orang, setara dengan jumlah pegawai di sebuah kementerian.
Hal ini berdampak signifikan pada efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun depan.
“Kabupaten Mimika dengan jumlah penduduk 320 ribu jiwa memiliki 9.000 pegawai. Jumlah ini sama dengan kementerian yang mengurus seluruh Indonesia,” ujar Bupati Johannes Rettob di Timika, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, permasalahan ini bermula dari proses penerimaan honorer yang kurang terstruktur di masa lalu. Banyak dari tenaga honorer ini kemudian diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Jumlah P3K kita sekarang kurang lebih 4.000 sampai 5.000 orang, hampir sama banyaknya dengan pegawai negeri sipil (PNS),” jelasnya.
Berdasarkan analisis jabatan, kebutuhan pegawai di Mimika, termasuk guru dan tenaga kesehatan, sebenarnya hanya sekitar 2.600 orang. Kondisi ini menyebabkan beban anggaran untuk belanja pegawai semakin meningkat.
Bupati Rettob menjelaskan bahwa Pemkab Mimika tidak dapat memberhentikan PNS secara sembarangan. Namun, evaluasi kinerja P3K akan dilakukan setiap 5 tahun, sesuai dengan surat keputusan yang berlaku.
Jika kinerja P3K tidak memenuhi standar, kontrak mereka dapat tidak diperpanjang.
Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Rettob telah mengeluarkan surat edaran yang melarang penerimaan pegawai pindahan dari luar daerah.
“Aturan pemerintah menetapkan bahwa gaji untuk belanja pegawai hanya boleh 30% dari APBD. Saat ini, kita belum mencapai angka tersebut. Namun, tahun depan APBD kita akan turun karena ada pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH). Akibatnya, belanja pegawai akan naik melebihi 30%,” paparnya.
Solusi yang mungkin diambil antara lain mengurangi jumlah pegawai atau mengurangi Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Bupati Rettob menegaskan bahwa keputusan terkait hal ini akan diambil secara hati-hati melalui rapat dan diskusi bersama pihak terkait.
“Pasti akan ada gejolak, tetapi tidak ada pilihan lain. Tentu, saya tidak akan mengambil keputusan sendiri. Kita akan rapatkan dan bicarakan bersama,” pungkasnya.














