Ekonomi

Dorong Kemandirian Peternak Lokal, Pemkab Mimika juga Genjot Produksi Ayam Potong untuk Penuhi Kebutuhan

×

Dorong Kemandirian Peternak Lokal, Pemkab Mimika juga Genjot Produksi Ayam Potong untuk Penuhi Kebutuhan

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani

Timika, Torangbisa.com — Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) terus mendorong peningkatan produksi daging ayam lokal guna memenuhi kebutuhan konsumsi yang mencapai sekitar 700 ton per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 400 ton diperuntukkan bagi masyarakat umum, sementara sekitar 285 ton diserap oleh PT Pangansari Utama (PSU) sebagai penyedia katering utama PT Freeport Indonesia dan kontraktornya.

Saat ini, produksi ayam potong lokal di Mimika masih terbatas, dengan hanya sekitar 5% dari total kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh peternak lokal . Untuk meningkatkan kontribusi peternak lokal, Pemkab Mimika telah menjalin kerja sama dengan PSU melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Maret 2023, yang menetapkan penyerapan 50 ton daging ayam potong lokal per bulan

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Kepala Disnakkeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membina dan mendampingi peternak lokal dalam menerapkan praktik peternakan yang baik (Good Farming Practices). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi daging ayam lokal, sehingga dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh PSU dan pasar lainnya .

“Kami tidak ingin peternak lokal hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Mereka harus diberi ruang untuk berkembang dan berkontribusi nyata bagi daerah,” tegas drh. Sabelina Fitriani, Kepala Disnakkeswan Mimika.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Pangansari melalui MoU yang ditandatangani pada 2023 dengan target penyerapan 50 ton ayam lokal per bulan. Saat ini, realisasi penyerapan mencapai sekitar 26 ton per bulan dan ditargetkan terus meningkat seiring dengan penguatan produksi.

“Saya berharap MoU ini terus berlanjut dan bahkan ditingkatkan, agar peternak lokal, termasuk yang merupakan Orang Asli Papua, dapat bersaing secara sehat dan sejahtera,” ujar drh. Sabelina.

Pemkab juga telah membangun Rumah Potong Hewan Unggas (RPH-U) berstandar di Pasar Sentral Timika dan menyediakan pelatihan teknis kepada sekitar 30 peternak ayam potong yang terdata, di mana 30% di antaranya adalah peternak OAP.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan sinergi yang baik dengan pihak swasta, Mimika tengah menapaki jalan menuju kemandirian pangan berbasis produksi lokal.

Pemkab melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, menyampaikan apresiasi kepada PT Freeport Indonesia, PT PSU, dan PT PUMS atas dukungan nyata terhadap pemberdayaan peternak lokal.

“Terima kasih kepada PT Freeport, PT Pangansari, dan PT PUMS yang telah memberi ruang bagi peternak lokal untuk tumbuh dan berkembang. Dukungan melalui penyerapan produk lokal sangat berarti bagi peningkatan kesejahteraan peternak lokal di Mimika,” ungkap drh. Sabelina Fitriani.

Ia juga berharap kerjasama ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi dapat terus berlanjut dan diperluas, sehingga lebih banyak peternak, khususnya Orang Asli Papua (OAP), bisa terlibat dalam rantai produksi pangan lokal yang mandiri dan berkelanjutan.