Timika, Torangbisa.com — Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika menggelar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana melalui program pengembangan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) yang berlangsung digedung serbaguna BPKAD, RaBU (20/11/2025).
Mewakili Bupati Mimika, Staf Ahli Bupati Mimika, Inosensius Yoga Pribadi membuka kegiatan tersebut, yang mana dalam sambutannya Yoga mengatakan bahwa Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua Tengah termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi.
Lanjutnya, berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2024, Papua Tengah mencatat skor risiko 116,49, sementara Kabupaten Mimika berada di angka 138,80.
Keduanya berada pada kategori sedang. Adapun potensi ancaman di wilayah ini meliputi banjir, gelombang pasang, angin kencang, tanah longsor, hingga konflik sosial.
“Pemerintah berkewajiban menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Karena itu, peningkatan kapasitas TRC menjadi langkah penting untuk memperkuat kemampuan daerah dalam tanggap darurat,” ujar Yoga.
Ia juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi, di antaranya keterbatasan pendanaan, masih kurangnya sarana dan prasarana, kualitas serta jumlah personel, hingga koordinasi lintas sektor.
Menurutnya, banyaknya institusi yang terlibat dalam penanganan darurat membuat koordinasi menjadi salah satu aspek yang harus diperkuat.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya peningkatan koordinasi dan penegasan prosedur tetap TRC yang merujuk pada standar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
TRC memiliki peran penting dalam melakukan kajian cepat, identifikasi dampak bencana, jumlah korban, tingkat kerusakan, hingga penyusunan rekomendasi langkah penanganan dalam waktu singkat.
“Saya berharap ada komitmen dan kesungguhan peserta dalam meningkatkan mutu dan performa TRC, mengingat tantangan bencana yang semakin kompleks. Kolaborasi, pelayanan terbaik, dan mitigasi efektif harus menjadi fokus utama,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mimika, Aser Kornelis Korwa, mengatakan bahwa pengembangan kapasitas TRC ini bertujuan agar setiap anggota tim memiliki kemampuan kaji cepat yang akurat saat terjadi bencana.
“Kita ingin tim ini punya kemampuan dalam mengkaji kondisi korban, dampak kerusakan, dan mengolah data yang kemudian dapat dilaporkan dengan cepat kepada pimpinan,” jelas Aser.
Ia juga menyampaikan bahwa TRC Mimika merupakan kelanjutan dari keputusan Bupati pada tahun 2004, dan hingga kini beranggotakan unsur OPD, instansi vertikal, organisasi profesi seperti IDI, organisasi kemasyarakatan, hingga kelompok relawan.
Aser berharap TRC Mimika dapat menjadi tim yang solid, kompak, dan tetap eksis dalam jangka panjang. Penguatan sumber daya manusia menjadi prioritas utama, mengingat anggota tim berasal dari beragam instansi dengan fungsi dan peran berbeda.
“Jika suatu saat daerah ini mengalami bencana, mereka sudah siap bergerak, melakukan kajian cepat, dan menjalankan tiga bidang utama TRC—mulai dari kaji cepat, dukungan operasional, hingga koordinasi lintas sektor,” tegasnya.














