Timika, Torangbisa.com — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, Pertamina memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan minyak tanah di wilayah Timika dalam kondisi aman dan terkendali.
Hal ini disampaikan oleh Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Rayon II Papua Tengah, Junaedi Kala, dalam rapat koordinasi bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika yang berlangsung di Kantor Disperindag, SP2, pada Kamis (13/11/2025).
Dalam keterangannya, Junaedi menjelaskan bahwa ketahanan stok minyak tanah di Mimika saat ini mencapai 10 hingga 15 hari, dengan total distribusi sekitar 30–35 kiloliter per hari untuk seluruh agen.
“Stoknya aman. Jadi terkait laporan kelangkaan kemarin, itu lebih karena adanya keterlambatan distribusi dari beberapa agen, bukan karena kekurangan stok,” ungkapnya.
Ia menuturkan, keterlambatan tersebut terjadi karena beberapa agen melewati jadwal pengiriman (kitir) yang sudah ditetapkan.
“Pertamina mengatur jadwal penyaluran harian dan volume penebusan, tetapi tidak menentukan pangkalan mana yang harus didrop. Jadi ketika agen terlambat menebus atau lupa melakukan penyetoran, otomatis distribusinya tertunda,” jelas Junaedi.
Sebagai langkah antisipasi, Pertamina memastikan seluruh agen mulai bulan ini akan menyalurkan minyak tanah sesuai alokasi yang telah ditetapkan untuk bulan berjalan dan bulan berikutnya.
Selain minyak tanah, stok BBM jenis lain juga dipastikan dalam kondisi aman. Junaedi merinci, ketahanan stok Pertamax mencapai 8 hari, Pertalite 7 hari, Biosolar 3 hari (dengan tambahan pasokan dari kapal yang dijadwalkan sandar pada 15 November), dan Avtur hingga 13 hari.
“Pasokan berjalan terus-menerus. Sebelum stok habis, kapal berikutnya sudah disiapkan untuk menambah suplai. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tegasnya.
Pertamina juga tengah menyiapkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026 yang akan aktif sejak awal Desember hingga pertengahan Januari. Satgas ini bertugas memastikan kelancaran distribusi energi selama periode libur panjang akhir tahun.
“Kami sudah mulai melakukan kick-off meeting untuk Satgas Nataru, agar saat puncak permintaan meningkat, seluruh pasokan tetap aman dan stabil,” tutup Junaedi.














