Timika, Torangbisa.com – Pemerintah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama mitra Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi program penguatan gizi di Hotel Srikandi, Distrik Ransiki, Manokwari Selatan, Rabu (4/6).
Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Obet Rumbruren, Kepala Distrik Ransiki Hendrik, serta Staf Koordinator Promosi dan Edukasi Gizi dari BGN, Mohamad Fadil Alchoiri, bersama tokoh-tokoh masyarakat.
Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, menegaskan dukungan penuh terhadap program ini sebagai bagian dari misi nasional mencerdaskan anak bangsa.
“Program ini krusial karena menyediakan makanan bergizi siap santap langsung ke sekolah atau titik layanan. Masyarakat tidak perlu repot menyiapkan makanan sendiri,” ujar Obet.
Obet juga menekankan bahwa keberadaan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (Dapur SPPG) harus dikelola secara partisipatif oleh masyarakat, dan memastikan anggaran akan tetap mengalir ke tingkat lokal selama lima tahun ke depan.
Dalam pemaparannya, Mohamad Fadil Alchoiri menjelaskan bahwa Program Gizi Nasional (PGN) yang menjadi payung kebijakan MBG bertujuan menurunkan prevalensi stunting nasional dari sekitar 20% menjadi di bawah 15%.
PGN mengedepankan pendekatan holistik, mulai dari penguatan sumber daya pangan, keterlibatan koperasi dalam penyaluran bahan baku, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemerataan ekonomi di daerah.
“PGN menargetkan anak-anak PAUD, SD, SMP, SMA, pesantren, hingga ibu melahirkan dan balita. Saat ini, dua Dapur SPPG sudah beroperasi di Ransiki dan Oransbari, melayani sekitar 7.000 penerima manfaat,” terang Fadil.
Kepala Distrik Ransiki, Hendrik, menyampaikan apresiasi dan harapan agar keberadaan dapur sehat dapat diperluas ke setiap distrik.
“Harapan kami, dua dapur yang sekarang ada bisa ditambah agar satu distrik memiliki satu dapur. Ini penting agar jangkauan layanan lebih merata, terutama ke sekolah-sekolah dan kampung-kampung,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya program ini menyentuh semua lapisan masyarakat dan menjadi upaya konkrit membangun generasi sehat di Papua Barat.
Program MBG merupakan bagian dari kebijakan prioritas nasional yang diinstruksikan langsung oleh Presiden RI. Program ini dijalankan secara lintas lembaga, termasuk DPR RI Komisi IX dan Kementerian Keuangan, untuk menjamin pelaksanaan yang terstruktur dan berkualitas.
Tak hanya menyasar aspek kesehatan, Dapur SPPG juga dirancang mendukung ekonomi sirkular daerah. Dapur ini dikelola oleh tenaga kerja lokal dan wajib menggunakan bahan baku lokal, sehingga turut menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan sinergi pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan penuh masyarakat, program ini diharapkan menjadi katalisator bagi terwujudnya generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan bebas stunting.