Timika, Torangbisa.com – Sebanyak 71 anak di Kampung Kaugapu, Distrik Mimika Timur, akan mengikuti Pesta Adat Karapao, sebuah tradisi sakral yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Kamoro.
Tokoh adat Karapao di kampung Kaugapu Kristian Inawauw, menyampaikan bahwa acara ini sangat penting dalam proses pembentukan jati diri anak-anak menuju kedewasaan.
“Pesta ini bagian dari upacara adat yang disebut Karapao melalui prosesi mendirikan patung Amatiya atau yang biasa dikenal dengan patung Mbitoro, yang diberi nama sesuai leluhur mereka,” jelas Kristian Inawauw di Kampung Kaugapu, Senin (26/5/2025).
Pesta adat Karapao memiliki makna mendalam, terutama sebagai simbol peralihan anak menuju fase remaja melalui prosesi Tauri atau percepatan pertumbuhan.
Selain itu, upacara ini juga erat kaitannya dengan adat perkawinan dan pewarisan harta.
Harta yang disiapkan umumnya berupa barang-barang tradisional seperti kuali, piring batu, dan piring naga, yang nantinya akan diantar ke rumah orang tua perempuan sebagai bentuk penghormatan dan simbol tanggung jawab.
Saat ini tercatat 71 anak berusia antara 9 hingga 12 tahun yang sudah didaftarkan mengikuti pesta Karapao. Jumlah ini masih bisa bertambah, menyesuaikan kapasitas rumah adat yang sedang dipersiapkan.
“Dalam adat ini, anak laki-laki akan diikat oleh iparnya yaitu saudara dari calon istri sebagai bagian dari persiapan menuju pernikahan. Nanti saat pesta selesai, ipar tersebut sudah siapkan harta untuk diserahkan ke keluarga perempuan,” tambahnya.
