TIMIKA, (Torangbisa.com) – Hingga kini, logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dari Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, belum juga kembali ke Kota Timika untuk dilakukan pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara. Situasi ini memaksa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika meminta bantuan TNI untuk menjemput kotak suara dari distrik tersebut.
Ketua KPU Mimika, Dete Abugau, mengungkapkan bahwa situasi ini dipicu oleh insiden penembakan terhadap helikopter milik TNI Angkatan Udara sehari sebelum pemungutan suara di Distrik Hoeya. Akibat insiden tersebut, pihak ketiga yang semula bertugas menjemput logistik pemilu tidak berani mengambil risiko untuk membawa kembali kotak suara ke Timika.
“Kami sudah menyurat ke KPU Provinsi Papua Tengah dan berkoordinasi dengan Penjabat Bupati Mimika untuk meminta bantuan kepada TNI agar logistik dari Distrik Hoeya dapat segera dijemput,” ujar Dete Abugau, Kamis (6/12/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, rekapitulasi tingkat kabupaten baru bisa dilakukan untuk tujuh distrik dari total delapan belas distrik di Mimika. Ketidakhadiran logistik dari Distrik Hoeya menjadi salah satu kendala utama dalam menyelesaikan proses rekapitulasi secara keseluruhan.
Insiden penembakan yang melibatkan helikopter TNI menambah tantangan dalam distribusi logistik Pilkada di wilayah pegunungan Papua yang terkenal dengan kondisi geografis yang sulit dan situasi keamanan yang rentan. Distrik Hoeya, yang terletak di wilayah terpencil, hanya dapat dijangkau melalui jalur udara, menjadikannya salah satu distrik yang paling menantang dalam hal logistik pemilu.
“Kondisi keamanan di wilayah tersebut memang menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Namun, kami berkomitmen untuk memastikan seluruh proses Pilkada berjalan sesuai dengan prosedur,” tambah Abugau.
Saat ini, KPU Mimika terus berupaya menjalin koordinasi dengan pihak TNI untuk memastikan kotak suara dari Distrik Hoeya dapat diambil dengan aman. Penjabat Bupati Mimika juga diharapkan dapat memainkan peran aktif dalam membantu mengatasi situasi ini.
Situasi ini menjadi perhatian serius karena rekapitulasi tingkat kabupaten tidak dapat diselesaikan tanpa logistik dari seluruh distrik. Meski menghadapi berbagai kendala, KPU Mimika optimistis bahwa dengan bantuan TNI, kotak suara dari Distrik Hoeya dapat segera tiba di Timika untuk mendukung proses demokrasi yang transparan dan kredibel.