TIMIKA, (torangbisa.com) — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika nomor urut 1 Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL) menghadiri acara
Mimika Bersholawat dan Doa Bersama untuk Pilkada yang Aman dan Damai.
Acara yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Mubaligh, Imam dan Guru Ngaji (FKMIGN) Mimika ini digelar di Lapangan eks Pasar Lama Timika, Kamis (21/11) malam tadi.
Acara yang dihadiri para tokoh muslim Mimika, Majelis Taklim se-Mimika dan ratusan umat Islam dimeriahkan oleh Majelis Sholawat Sukorejo Al Baddar Mimika.
Ketua Panitia pelaksana kegiatan, H Mohammad Darwis, dalam sambutanya mengatakan tujuan utama dari acara ini adalah untuk bersholawat dan memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan ridhonya sehingga Pilkada di Kabupaten Mimika berlangsung dengan aman dan damai.
“Kita yang ada di sini kita menginginkan kedamai, persatuan dan persaudaran. Kita ini telah diikat dengan satu simbol yang kokoh yakni Eme Neme Yauware yang berarti Bersatu Bersaudara Membangun Mimika” kata mantan Anggota DPRD Mimika ini.
Selain itu lanjutnya, sholawat dan doa dalam acara ini juga bertujuan agar Pilkada 2024 dapat melahirkan pemimpin yang menjadi pelayan bagi seluruh masyarakat Mimika yang sangat heterogen.
“Pemilihan ini bukan pemilihaan kelompok, bukan pemilihan suku, ras apalagi pemilihan agama. Pemilihan ini untuk memilih pemimpin Kabupaten Mimika yang dapat mengayomi semua suku, ras, kelompok dan agama” tegas H Darwis.
Sementara itu Pimpinan Majelis Arrahmah Papua, Habib Helmi Bin Khalid Al Khaff dalam tausiahnya mengatakan manusia harus cerdas serta memiliki filter yang baik dalam pandangannya, pendengarannya dan perkumpulannya.
Sehingga dengan filter yang baik tersebut diharapkan setiap individu dapat menyaring semua hal dan hanya hal yang baik diterima.
“Harus disaring dengan baik sehingga dengan melihat hal yang baik, tidak dilihat dan dinilai dengan pandangan yang buruk,” kata Habib Helmi.
Ia menekankan perbedaan dalam lingkungan masyarakat tidak menjadi alasan dan hendaknya tidak dijadikan alasan untuk orang bermusuhan.
“Tidak akan kita mencapai kedamaian, tidak akan kita menjunjung tinggi arti toleransi kalau tidak bisa menerima perbedaan dan menghormati perbedaan. Bukan mencampur adukan perbedaan dan membawa perbedaan menjadi sarana dan tujuan keinginan pribadi kita,” kata Habib Helmi.
Dirinya mengajak kepada seluruh jemaah yang hadir pada acara tersebut berjanji pada dirinya masing-masing untuk tetap menjunjung tinggi dan menghormati perbedaan.
Sehingga, ke depan Mimika bisa menjadi contoh untuk dunia dan Indonesia bagaimana masyarakatnya menghargai perbedaan dan menjujung tinggi semangat toleransi.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh umat Islam agar dalam hidupnya tetap berpegang teguh dan berpedoman pada Al-Qur’an.
“Karena orang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an tidak akan merendahkan siapapun walaupun berbeda dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya.
Kepada seluruh warga Mimika, Habib Helmi juga berharap mendukung pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan aman dan damai.
“Kepada yang hadir pada malam hari ini dan yang belum sempat hadir, kita semua harus menjadikan Pilakda Mimika aman dan damai. Timika muda mudahan menjadi cahaya untuk Indonesia, kita akan buktikan Pilkada 2024 Mimika akan berjalan dengan damai dan tidak ada konflik,” ajak Habib Helmi.
Johannes Rettob Dihadiahi Selempang
Ada hal menarik yang terjadi seusai acara Mimika Bersholawat dan Doa Bersama untuk Pilkada yang Aman dan Damai, pada Kamis malam tadi.
Dimana saat calon Bupati Mimika Nomor Urut 1, Johannes Rettob melayani permintaan foto dari warga yang hadir serta berbincang dengan sejumlah tokoh muslim yang hadir didepan panggung acara secara tiba-tiba dihadiahi selempang.
Luar biasanya, sosok yang mengalungi Johannes Rettob dengan hadiah berupa selempang berwarna hijau adalah Pimpinan Majelis Arrahmah Papua, Habib Helmi Bin Khalid Al Khaff yang sebelumnya membawakan tausiyah dalam acara tersebut.
Mendapat hadiah tersebut, nampak raut bahagia terpancar dari wajah Johannes Rettob dan keduanya kemudian berbincang akrab serta tidak terlihat sekat meski berbeda secara keyakinan.
Menanggapi hadiah selempang yang diberikan kepada dirinya, Johannes Rettob mengungkapkan hal itu mungkin biasa bagi orang lain.
Tetapi bagi dirinya, hadiah tersebut memiliki makna bahwa jika dirinya dikehendaki untuk menjadi Bupati Mimika harus mampu menjadi pemimpin bagi seluruh warga Kabupaten Mimika tanpa melihat latar belakang kelompok, ras, suku dan agamanya.
“Apa yang disampaikan oleh Habib Helmi dalam tausiyahnya tadi jelas-jelas memberikan pengetahuan kepada kami agar menjadi pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan dan toleransi. Mudah-mudahan, kami bisa mengemban amanah menjadi pemimpin bagi seluruh warga jika terpilih nanti,” tutupnya.