Timika, (TORANGBISA) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah menggelar Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD-SMP-SMA-SMK & SLB Tingkat Provinsi Papua Tengah.
Kegiatan dengan Motto ‘Membangun Generasi Berkarakter, Berkualitas dan Kompetitif’ itu dipusatkan di Kabupaten Mimika, pada 18 – 22 Juli 2024. Pembukaan kegiatan ditandai dengan penabuhan tifa oleh Kepala Dinas P&K Papua Tengah, Marten Ukago SE, MSi, di Horison Diana, Jalan Budi Utomo, Jumat, (19/7/2024).
Dalam sambutannya, Kadis Ukago mengatakan pada FLS2N 2024 dikuti oleh perwakilan peserta dari 3 kabupaten yaitu, Nabire, Mimika dan Puncak.
“Penantang-penantang baru sudah mulai muncul, yaitu Kabupaten Puncak. Di tahun-tahun ke depan, 5 kabupaten lainnya juga diharapkan bisa mengikuti kegiatan tingkat Provinsi Papua Tengah ini. Mata lomba FLS2N ini ada sebanyak 45 mata lomba,” ujarnya.
Ukago menyatakan di tahun ini pihaknya menaikkan nilai hadiah uang pembinaan bagi para juara tiap mata lomba di setiap tingkatan jenjang pendidikan, dengan total RP 875 juta.
“Sebagai motivasi kepada duta-duta dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK juga SLB, tahun ini kami naikkan hadiah juara 1, yang tadinya 5 juta sekarang jadi 10 juta. Kemudian juara 2, mendapat 7.5 juta. Dalam hal membiayai 45 mata lomba, kami siapkan total hadiahnya sebesar 875 juta,” beber Kadis P&K Papua Tengah Marten Ukago.
Ia berharap hadiah itu dapat menjadi penyemangat bagi para siswa untuk berprestasi dan tidak disalahgunakan untuk kegiatan negatif tapi harus berguna untuk pengembangan jati diri siswa bersangkutan.
“Hadiah itu untuk memotivasi sehingga prestasi dipertahankan ke tingkat berikutnya. Adik-adik menjadi atlet yang betul-betul dibutuhkan oleh kabupaten, provinsi bahkan NKRI,” sebutnya.
Terakhir, Marten Ukago Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah mendorong para peserta FLS2N dapat saling menghargai dan berkompetisi yang sehat menampilkan prestasi terbaik yang dimiliki masing-masing peserta.
“Kita harus jaga kebersamaan, sportivitas dan kreativitas. Karena ini pertandingan tapi bukan berarti kita mengadakan permusuhan ataupun perdebatan yang akhirnya memunculkan potensi konflik.”
“Tetapi ini sebagai bentuk motivasi supaya adik-adik bisa terlihat jati dirinya sehingga berguna untuk memberikan kontribusi-konstribusi positif untuk daerah Provinsi Papua Tengah yang kita cintai ini,” tandas Kadis Marten Ukago.