Timika, Torangbisa.com – Keindahan dan kekayaan alam kawasan mangrove di Pomako, Kabupaten Mimika berhasil memikat perhatian Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito.
Dalam kunjungannya pada Minggu (20/4/2025), Nico, mengungkapkan kekagumannya atas potensi alam yang dimiliki Mimika, khususnya di kawasan mangrove yang menurutnya memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola secara cerdas dan berkelanjutan.
“Saya berasal dari Seychelles, sebuah negara yang maju berkat pengelolaan sumber daya alam melalui konservasi. Kami mendorong konsep Natural Capital atau aset alam, di mana seluruh elemen seperti keong, kepiting, hingga ikan harus dijaga agar tetap hidup dan lestari,” ujar Nico.
Menurutnya, pengembangan aset alam tidak bisa lepas dari investasi yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan.
Ia menegaskan pentingnya perencanaan jangka panjang, antara lima hingga sepuluh tahun, yang mengintegrasikan nilai tambah karbon dan kesinambungan ekosistem sebagai fondasi pengelolaan lingkungan.
Nico juga memberikan pesan penting soal pengembangan pariwisata yang harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Ia mencontohkan dampak negatif pembuangan limbah, seperti minyak dari restoran, yang bisa mencemari habitat alami di sekitar kawasan mangrove.
Selain itu, ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memperhatikan pengelolaan limbah plastik dan air limbah agar tidak mencemari lingkungan.
Ia juga mendorong pemanfaatan bahan ramah lingkungan serta pembagian zonasi yang jelas dalam pengelolaan kawasan.
“Saya sudah sampaikan ke Bapak Bupati, penting untuk mengadakan pelatihan bagi masyarakat. Zonasi harus ditata, bukan melarang warga tinggal di kawasan mangrove, melainkan memastikan bahwa pengelolaan kawasan tetap berjalan secara berkelanjutan. Jika lingkungan terjaga, potensi pendapatan dari sektor pariwisata justru bisa meningkat,” tegasnya.
Ia yakin kawasan mangrove Pomako memiliki daya tarik wisata yang besar dan berpotensi menjadi penggerak utama ekonomi daerah bila dikelola dengan prinsip keberlanjutan.
“Jika kita bisa merawat alam dengan baik, jangan heran jika harga tiket masuk ke kawasan wisata nantinya bisa mahal, karena nilai ekowisatanya akan semakin tinggi.” tutupnya.