Timika, Torangbisa.com – Hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Mimika menuai sorotan salah satunya tokoh masyarakat Kamoro, Marianus Maknaipeku yang menyoroti minimnya keterwakilan anak-anak asli Amungme dan Kamoro yang lulus dalam seleksi tersebut.
Menurut Marianus, rendahnya tingkat kelulusan ini menunjukkan masih adanya ketimpangan dalam pemberdayaan masyarakat asli Papua.
Ia menilai bahwa kebijakan para pemimpin terdahulu lebih banyak mengutamakan masyarakat pendatang dibandingkan dengan orang asli Papua, sehingga masyarakat asli semakin terpinggirkan.
Meski demikian, Marianus mengajak masyarakat Amungme dan Kamoro, serta anak-anak yang lahir dan besar di Timika, untuk tetap optimis. Ia menaruh harapan besar kepada pemimpin baru, khususnya Gubernur Provinsi Papua Tengah dan Bupati Mimika, yang menurutnya memiliki keberanian untuk memperjuangkan masyarakat asli Papua menjadi tuan di negerinya sendiri.
“Saya yakin dengan kepemimpinan yang baru, baik di tingkat gubernur maupun bupati, akan ada perjuangan lebih besar untuk mengakomodasi anak-anak asli Papua dalam seleksi CPNS. Saya yakin Bupati Joel akan memberikan terobosan baru bagi kita ke depan,” ujar Marianus melalui sambungan telpon, Selasa (4/3/2025).
Lebih lanjut, ia mengusulkan agar seleksi CPNS di Papua menggunakan metode tes manual dengan kuota 80:20, guna memberikan kesempatan lebih besar bagi anak-anak asli Amungme, Kamoro, dan masyarakat Papua lainnya.
Sebagai tokoh masyarakat, Marianus juga berpesan kepada generasi muda Papua agar tidak berkecil hati atas hasil seleksi CPNS kali ini.
“Kami minta agar pemimpin daerah yang baru dapat lebih memperhatikan nasib putra-putri asli Amungme dan Kamoro, serta memperjuangkan mereka agar bisa diterima sebagai calon Pegawai Negeri Sipil,” harapnya.