Religi

Tarian Leluhur Mengantar Mgr. Bernardus Menuju Tahta Uskup

×

Tarian Leluhur Mengantar Mgr. Bernardus Menuju Tahta Uskup

Sebarkan artikel ini
Rombongan Arak-arakan Mengantar Uskup Menuju Gereja Katedral Tiga Raja, (Doc/Foto: Torangbisa.com/Umar).

Timika, Torangbisa.com – Ribuan umat Katolik bersama masyarakat adat memadati jalanan Kota Timika, Papua Tengah, Rabu (14/5/2025), dalam sebuah prosesi budaya penuh makna mengantar Uskup terpilih Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA. Perarakan dimulai dari halaman SMP YPPK Santo Bernardus menuju Gereja Katedral Tiga Raja, diiringi oleh ragam tarian tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya Papua.

Sebanyak 65 penari Wuon dari Maybrat tampil memukau, mengawal Uskup bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, Bupati Maybrat Karel Murafer, dan Sekda Ferdinandus Taa. Koordinator penari, Stevanus Kocu, menjelaskan bahwa tarian Wuon bukan sekadar pertunjukan, tetapi simbol pendidikan dan pendewasaan bagi laki-laki suku Maybrat dan Tambrauw.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

“Ini bentuk penghormatan tertinggi dari kami, mengantarkan putra terbaik Maybrat ke altar pelayanan,” ujarnya.

Tarian adat dari Kamoro, Amungme, serta paguyuban nusantara turut meramaikan suasana. Drum band dari Sekolah Asrama Taruna Papua binaan PT Freeport Indonesia menambah semarak arak-arakan.

Prosesi budaya ini dipimpin langsung oleh Aris Juan Bame, tokoh adat Maybrat, yang menegaskan pentingnya warisan budaya dalam mendukung pelayanan gereja. Prinsip *Sanauwon* budaya yang mendahului pemerintahan ditegaskan sebagai fondasi pelayanan umat.

Dalam pidatonya, Mgr. Bernardus menyampaikan komitmennya untuk menghadirkan pelayanan gereja yang inklusif, berakar pada persatuan dan nilai-nilai kearifan lokal.

“Budaya dan iman adalah dua sayap yang membawa kita terbang menuju kebaikan bersama,” ungkapnya.

Kehadiran Uskup Bernardus disambut penuh harap oleh masyarakat, yang melihat momentum ini sebagai penguatan solidaritas lintas budaya dan agama. Pentahbisan ini bukan hanya upacara gerejawi, melainkan juga festival budaya yang merefleksikan keharmonisan antara iman dan tradisi di tanah Papua.

Dengan semangat kebersamaan yang membara, masyarakat berharap kepemimpinan baru ini mampu menjawab tantangan zaman dan menjaga keberagaman sebagai kekuatan pelayanan umat.

Religi

“Awalnya yang kami terima 26 orang, tapi tiga orang keluar karena masalah kesehatan atau ketidakmampuan. Sehingga mereka melanjutkan ke sekolah lain,” kata Pastor Albertus saat pertemuan dengan Ketua Pengurus dan tim monev YPMAK di SMA Seminari St Fransiskus Xaverius, Kakaskasen, kota Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (2 /7/2025).