Timika, Torangbisa.com — Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, sangat serius dalam penanganan sampah dilingkungannya dengan memasang plang larangan membuang sampah dijalan masuk Kampung Nawaripi.
Langkah itu dilakukan untuk mengatasi kebiasaan warga di Kampung Nawaripi dan warga dari luar kampung yang kerap menjadikan jalan masuk Kampung Nawaripi sebagai tempat pembuangan sampah.
“Selama ini, saya amati Kampung Nawaripi seringkali menjadi lokasi pembuangan sampah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tidak hanya warga Nawaripi, tetapi juga dari daerah sekitar dan bahkan toko-toko turut membuang sampah di sini,” ungkap Norman Ditubun saat ditemui di Nawaripi.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya baru saja berhasil membersihkan tumpukan sampah yang mencapai sekitar 100 ton sekitar bebrapa bulan lalu di area belakang jalan Nawaripi–SP4.
Upaya pembersihan ini akan terus dilanjutkan hingga sepanjang jalan di wilayah Kampung Nawaripi, mencakup kawasan Masbait dan lorong SMA Negeri Satu, Anggrek dan jalan masuk menuju Kampung Nawaripi.
“Mulai sore ini, kami akan lebih aktif dalam menegakkan aturan terkait pembuangan sampah. Spanduk-spanduk sosialisasi telah kami pasang. Setelah area ini bersih, kami tidak akan mentolerir lagi adanya pembuangan sampah sembarangan di wilayah Nawaripi,” tegasnya.
Sebagai bagian dari solusi, Pemerintah Kampung Nawaripi telah menyiapkan dua unit kendaraan roda tiga, bantuan dari DPR, yang akan digunakan untuk mengangkut sampah langsung dari rumah-rumah warga.
Selain itu, mereka juga sedang menunggu realisasi program bank sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika, yang diharapkan dapat mendukung pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan dan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Kami sudah siap untuk menjalankan sistem pengambilan sampah dari rumah ke rumah, begitu program bank sampah dari DLH terealisasi. Kami juga berencana membuat Peraturan Kampung (Perkam) yang mengatur pengelolaan sampah dan melarang pembuangan sampah sembarangan,” jelas Norman.
Pemerintah kampung juga berencana memanfaatkan aset yang ada, termasuk bus bekas yang akan dimodifikasi menjadi kendaraan operasional.
Selain itu, mereka akan bekerja sama dengan BUMDes dan Karang Taruna Nawaripi untuk memperkuat sistem pengangkutan dan penanganan sampah.
“Kami ingin mengubah citra Nawaripi, dari yang dikenal karena masalah sampah, menjadi kampung yang bersih, rapi, dan tertib. Kami menargetkan program ini dapat berjalan efektif pada akhir tahun ini,” pungkas Bapak Ditubun dengan penuh semangat.
















