Scroll untuk baca artikel
Adveditorial

PIN Polio Belum Mencapai Target, Dinkes Ajak Partisipasi Aktif Stakeholder Lintas Sektor 

×

PIN Polio Belum Mencapai Target, Dinkes Ajak Partisipasi Aktif Stakeholder Lintas Sektor 

Sebarkan artikel ini

Timika, (TORANGBISA) – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan mengadakan Pertemuan Lintas Sektor untuk membahas Pekan Imunisasi Nasional Polio di Kabupaten Mimika, Kamis, (12/9/2024) di salah satu Hotel di Timika.

Mimika telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit POLIO dengan SK Gubernur Provinsi Papua Tengah Nomor 47 tahun 2024 tentang Penetapan Kejadian Luar Biasa Penyakit Polio di Kabupaten Mimika.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Disusul dengan Surat Edaran Bupati Mimika tentang Kewaspadaan dini terhadap Kasus Polio Tipe I di Kabupaten Mimika Nomor : 400.7.8/0123/2024, Dan diperkuat Dengan SK Menteri Kesehatan nomor: IM.02.03/MENKES/311/2024 Tentang Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Dalam rangka penanggulangan KLB Polio Untuk mengatasi KLB polio tidak ada cara lain selain diberikan 2 tetes Manis Polio kepada anak-anak umur 0-7 tahun.

Sebagai informasi,  PIN Polio akan berakhir pada 30 September mendatang, sementara Kabupaten Mimika belum mencapai target 95% yakni sebanyak 55.750 anak.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Fransiska Tekege mengatakan, Imunisasi ini merupakan upaya preventif yang sangat penting dalam melindungi anak-anak kita dari berbagai penyakit berbahaya, termasuk polio. Penyakit polio masih menjadi ancaman serius di beberapa daerah di Indonesia, dan kita semua bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali,mendapatkan haknya untuk dilindungi melalui imunisasi.

Berdasarkan SK Menteri Kesehatan nomor KH.01.07/MENKES/1031/2024, enam Provinsi di tanah Papua harus melaksanakan PIN Polio Mulai pada tanggal 27 mei 2024 sebanyak 4 kali putaran, target tiap putaran pelaksanaan PIN Polio Papua adalah sebanyak 95% dari anak usia 0-7 tahun 11 bulan dan 29 hari. TOTAL target Kabupaten mimika adalah : 55. 570 anak. Untuk Cakupan imunisasi Kab,mimika per tanggal 12 September 2024 adalah SBB : NOV1 : 74%, NOPV2: 64%, BOPV1: 25%.

Dikatakan, PIN Polio akan berakhir pada 30 September 2024, masih ada PR sekitar 21%, PIN di Kabupaten Mimika perlu mencapai target 95% sesuai target Nasional. Sebab Timika sendiri sudah dilakukan di 2 tempat yang berbeda, beda lokasi maksudnya ditemukan 2 kasus Polio 1. 1 Kasus Polio ditemukan di akhir tahun 2023 yaitu di bulan Desember di kampung Jambi wilayah kerja Puskesmas Karang Senang. Kasus Polio ke-2 kami temukan di Sempan wilayah kerja Puskesmas Pasar Sentral di pertengahan tahun 2024.

Menurutnya, Tim Surveilans Dinkes Bersama WHO perwakilan Papua Tengah melakukan house to house screening sekitar 400 rumah dan mengambil spesimen anak sehat di Kelurahan Karang Senang dan Kelurahan Sempan. Terkumpul 65 spesimen dan dikirim ke BBLKM Surabaya. Dan ditemukan 8 kasus CVDPV2 atau 8 anak sehat positif polio.Itu artinya, bahaya polio mengintai anak-anak. Hal ini hanya bisa dicegah dengan menyukseskan PIN POLIO Putaran 1,2,3 dan 4 dengan target 95%.

“Bagaimana caranya kita sukseskan Pekan imunisasi Nasional Polio, ya kita-kita yang hadir disini harus bekerjasama. Kita ini Bersatu dulu, kerja sama antar lintas sektor diperlukan disini,” ungkapnya.

Fransiska juga mengajak stakeholder untuk berkolaborasi mengatasi polio.

“Mari kita Bersatu dan bergandengan tangan selesaikan sisa 21% yang belum tuntas ini Bersama-sama agar polio bisa di eliminasi dari bumi Amungsa. Agar anak-anak generasi Emas di tanah Papua Ini Terbebas dari ancaman penyakit lumpuh layu,” tambahnya.

Setelah Tim WHO dan Bidang P2P serta Seksi Imunisasi Dinkes Melakukan RCA atau Evaluasi Pelaksanaan PIN Polio, target yang harus dikejar dalam tempo 14 hari kedepan adalah: Sasaran dari Distrik , Kelurahan dan Puskesmas yang berada di dalam kota, terutama Distrik Miru dan Distrik Kuala Kencana wilayah kerja Puskesmas Timika , Puskesmas Bhintuka, Puskesmas Pasar Sentral, Puskesmas Timika Jaya, Puskesmas Karang Senang, Puskesmas Wania, Puskesmas Kwamki Narama dan Puskesmas Limau Asri.

Untuk mencapai target menurut Fransiska, pihaknya harus menggunakan strategi yang tepat agar tujuan dapat tepat sasaran. Hal ini akan mempengaruhi Capaian cakupan imunisasi nantinya.

“Karena kasus Polio pertama kali ditemukan di Timika, maka mau dan tidak mau kita harus mencapai target yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI, PIN POLIO di Papua akan dianggap GAGAL dan PIN Polio bisa di ulang atau diperpanjang waktunya sehingga yang capek adalah tenaga Kesehatan Atau Jurim kita di lapangan,” pungkasnya.

Ia menambahkan, pertemuan lintas sektor ini adalah wujud komitmen bersama dalam memastikan keberhasilan Program PIN Polio dalam rangka penanggulangan KLB Polio di kabupaten mimika. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan program PIN Polio ini tidak hanya ditentukan oleh peran tenaga Kesehatan Baik Pemerintah maupun Swasta, tetapi juga dukungan aktif dari seluruh Lintas sektor terkait, baik pemerintah dalam hal ini Kecamatan, Kelurahan, Kepala kampung, RT,RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, tak lupa pula Media, karena peran media sangat penting untuk mempublikasikan Seluruh rangkaian kegiatan penanggulangan KLB Polio di Kabupaten Mimika.

Fransiska berharap, pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk bersama-sama mengevaluasi pelaksanaan PIN Polio dan menyusun strategi yang baik kedepan untuk mencapai cakupan imunisasi yang lebih optimal.

“Saya mengajak kita semua untuk terus berkomitmen dalam mengejar target yang belum tercapai. Mari kita jadikan Kabupaten Mimika yang kita cintai ini sebagai wilayah yang bebas dari polio dan penyakit menular lainnya,” tutupnya.

redaksi
Author: redaksi