Timika, Torangbisa.com – Suasana penuh khidmat dan meriah menyelimuti prosesi pernikahan putri tercinta dari Ketua Kerukunan Keluarga Seram Bagian Timur Bersatu, Bapak Muhammad Saad Lausiri, SE, M.Si, yaitu Anisa dan pasangannya Hafiz, yang digelar dikediaman di belakang Jayanti, Jalan Yos Sudarso, Sabtu (2/8/2025).
Acara pernikahan yang sarat nilai adat dan religi ini diiringi dengan pertunjukan budaya khas Seram Timur berupa tarian Hadrat yang dipimpin oleh Ridwan Saefudin, dan tarian Sahwat di bawah arahan Udin Rumaloak, menambah kehangatan serta kemegahan suasana.
Penyelenggaraan acara dipercayakan kepada Bapak Ibrahim Iba, selaku Ketua Panitia yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Fak-Fak.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bapak Muhammad Amin, serta unsur Forkopimda Kabupaten Mimika, yang menunjukkan kuatnya tali silaturahmi dan dukungan terhadap nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat.
Puncak acara semakin bermakna saat Habib Helmi Al Kaf menyampaikan renungan pernikahan. Dalam nasihatnya, beliau menyampaikan beberapa pesan kepada kedua mempelai dan kedua keluarga besar agar saling berkomunikasi yang terbuka, saling menghargai dan mendukung.
Selain itu, Habib Helmi juga menyampaikan agar kedua mempelai saling menjaga keintiman serta mengelola konflik dengan bijak, serta menciptakan waktu berkualitas dan menjaga cinta dalam rumah tangga
Dalam tausiyahnya, Habib Helmi juga mengingatkan agar tidak melihat dari kelebihan pasangan, tetapi justru memahami dan menerima kekurangannya. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain termasuk bagi pasangannya.
“Laki-laki sholeh itu shalatnya di masjid, bukan di rumah. Karena kalau di rumah, nanti malah jadi laki-laki sholeha. Bagaimana bisa memimpin keluarga sholeh jika ia sendiri belum memantaskan diri?”
Tak ketinggalan, Habib Helmi juga menguraikan The Power of Love dalam Islam, yaitu, berilmu saat mencintai, yakin ketika memilih, ikhlas dalam menjalaninya, dan ujur dalam mengungkapkannya
Pernikahan ini bukan sekadar perayaan, tetapi menjadi simbol penting dari tujuan mulia pernikahan dalam Islam: membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
Acara berlangsung sangat meriah, dihadiri keluarga kedua mempelai, kerabat, tamu undangan, serta seluruh anggota kerukunan yang turut berbahagia menyaksikan momen sakral nan penuh makna.
