Timika, (torangbisa.com) – Wakil Ketua II DPRD Mimika melaksanakan kunjungan kerja ke Distrik Mimika Barat. Dari kunjungan tersebut terdapat beberapa catatan yang perlu didorong ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mulai dari penampungan air bersih, pasokan listrik dan stasiun pengisian bahan bakar.
Kepala Distrik Mimika Barat, Christian Warinussy mengharapkan program air bersih yang kini dalam tahap pembangunan penampungan memanfaatan air laut dan air sungai bisa diselesaikan guna ketersediaan banyak air untuk keperluan masyarakat.
Selain itu, masyarakat juga mengharapkan adanya stasiun pengisian bahan bakar umum di Kokonao Distrik Mimika Barat guna mempermudah masyarakat dalam mendapatkannya guna memperlancar transportasi.
“Dinas PUPR programkan pembangunan penampungan air untuk ketersediaan dan kebutuhan air bersih melalui proses dari air Payau menjadi air bersih siap diminum guna kebutuhan hidup sehari-hari di distrik Mimika Barat,” kata Kadistrik Mimika Barat.
Kadistrik menjelaskan, pembangunan tempat penampungan air bersih di kampung Atapo dan sentra penampungan utama di samping Kantor Distrik yang kini sedang dalam tahap pengerjaan. Sama halnya dengan pembangunan SPBU yang kini dalam tahap pengerjaan.
“Dari program ini diharapkan rampung sehingga dapat menjawab kesulitan air bersih selama ini di Kokonao,” harapnya.
“SPBU milik Pertamian juga sudah rampung dan letaknya bersebelahan dengan PLN, tinggal menuggu realisasi untuk segera beroperasi. Dengan adanya SPBU di Kokonao, dapat menjawab kebutuhan warga terkait bahan bakar bagi masyarakat di beberapa distrik dari Potowayburu hingga Kokonao dan sekitarnya,”ungkapnya.
Selain penampungan air bersih dan SPBU, Kadistrik juga menambahkan terkait pasokan listrik yang kini sudah berjalan namun warga di tujuh kampung baru bisa menikmati pasokan listrik selama. Kedepan ia berharap agar masyarakat bisa menikmati pasokan listrik selama 24 jam 12 jam.
“Untuk ketersediaan listrik 24 jam sudah bisa dilakukan dengan mesin pembangkit listrik milik PLN namun terkendala dari tenaga operator untuk mengoperasikan, selama ini tenaga operator masih mandiri dibiayai oleh distrik,”kata Kadistrik.
Beberapa hal terkait kebutuhan mendasar bagi masyarakat di Kokonao. Ia berharap agar pihak DPRD bisa menindaklanjuti sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat.
“Saya berharap untuk dapat merealisasikan kebutuhan listrik 24 jam di Kokonao, tenaga operator dan teknis untuk mengoperasikan mesin pembangkit listrik yang sudah ada. Selama ini tenaga operator masih ditanggung oleh distrik sehingga SDM terbatas, karena itu kami berharap ada perhatian pemerintah melalui DPRD dan pihak PLN,” kata Kadistrik.
Sementara itu menanggapi beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendesak. Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanisn Felix Helyanan menyampaikan kalau kunjungannya ke Kokonao untuk melihat dan memastikan program-program pemerintah di Distrik Mimika Barat yang sementara berjalan dan yang sudah terealisasi.
“Tentang kebutuhan air bersih menjadi program yang prioritas dan sangat mendesak di Kokonao. Soal air bersih ini juga bukan saja Kokonao tapi hampir semua di distrik bagian pesisir. Karena itu ini menjadi catatan penting, termasuk kebutuhan listrik yang baru bisa dinikmati 12 jam,” kata Waket II DPRD Mimika.
Hasil kunker kali ini yang menjadi kebutuhan mendesak dari masyarakat di Distrik Mimika Barat akan menjadi catatan untuk didorong ke pemerintah daerah melalui OPD-OPD teknis, termasuk koordinasi dengan pihak PLN untuk bisa menjawab kebutuhan tenaga operator.
“Apa yang telah diperjuangkan oleh Kepala Distrik dan jajarannya perlu didukung, karena ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat seperti ketersediaan air bersih dan listrik 24 jam,” kata John Tie.