Timika, Torangbisa.com – Dalam semangat memperkuat kerukunan dan toleransi antarumat beragama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika menyelenggarakan kegiatan harmonisasi dan doa lintas agama bertema.
Kegiatan yang berlangsung diBallroom Hotel Horison Diana, Timika tersebut bertemakan “Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju Menuju Mimika Kota Harmoni”.
Acara ini secara langsung dihadiri oleh Kepala Pusar PKUB Kemenag RI, Forkopimda, tokoh lintas agama, pimpinan organisasi masyarakat dan pemuda.
Ketua FKUB Mimika, Jeffrey C. Hutagalung mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya FKUB dalam mengimplementasikan sinkronisasi program nasional dan daerah antara Kementerian Agama RI dan Pemerintah Kabupaten Mimika.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah spiritual, tetapi juga ruang strategis untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan nilai-nilai kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program kami yang juga dilaksanakan di wilayah pesisir, sebagai bentuk nyata komitmen FKUB dalam merajut kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai religiusitas dalam suasana harmoni spiritual,” ujar Jeffrey.
Ia juga melaporkan kepada Kepala PKUB dan Bupati Mimika bahwa sebelumnya FKUB telah menyelenggarakan kegiatan serupa di Distrik Kwamki Narama.
Kegiatan tersebut mencakup wawancara kebangsaan dan doa lintas agama yang melibatkan berbagai komponen masyarakat setempat.
Di kesempatan yang sama, Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi peran aktif FKUB dalam membangun jembatan dialog lintas iman. Sebab, toleransi bukan hanya slogan.
“Kita bisa lihat bagaimana umat beragama saling hadir dan menjaga satu sama lain saat perayaan keagamaan berlangsung. Ini adalah kekuatan besar yang harus terus dijaga,” kata Bupati Johannes Rettob.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama, Bupati juga mengumumkan rencana pembangunan Tugu Harmonisasi Agama dan Toleransi di Mimika.
Monumen ini diharapkan menjadi simbol nyata dari semangat toleransi dan persatuan yang telah tumbuh subur di tengah masyarakat Mimika.
“Semoga tahun ini atau paling lambat tahun depan, kita bisa bangun satu tugu harmonisasi agama sebagai penanda bahwa Mimika adalah rumah bersama yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman,” tutupnya.