Timika, Torangbisa.com – Pemerintah Kabupaten Mimika telah melaksanakan empat program strategis nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu Sekolah Rakyat.
Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Mimika diresmikan oleh Bupati Johannes Rettob. Sekolah Rakyat di Kabupaten Mimika adalah sekolah urutan ke 76 se-Indonesia.
Peresmian Sekolah Rakyat Terintegrasi 76 dilangsungkan dengan pembukaan selubung papan nama dan pengguntingan pita, Jumat (10/10/2025) di Rusun ASN (Eks Wisma Atlet) Komplek Mimika Sport Center (MSC) Jalan Poros SP 2 – SP 5.
Program Sekolah Rakyat sebagai salah satu langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Peresmian Sekolah Rakyat selanjutnya juga ditandai dengan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sekaligus pengecekan kesehatan gratis kepada siswa-siswi.
Bupati Rettob menyebutkan jika pemerintah daerah mulai menyelesaikan program 8 asta cita presiden, salah satunya Sekolah Rakyat yang harus dikerjakan sampai di tingkat kabupaten/kota.
“Kami melaksanakan proyek strategis nasional yakni asta cita Presiden Prabowo. Sekolah rakyat ini adalah program yang ke empat. Masih sisa empat lagi dari delapan asta cita presiden,” ujar Rettob.
Rettob menyebut jika aktivitas belajar dan mengajar dan keasramaan untuk sementara akan dilaksanakan di gedung Rusun ASN (Eks Wisma Atlet).
Nantinya semua aktivitas akan dilakukan di bangunan yang baru. Di mana, gedung baru Sekolah Rakyat akan dibangun oleh pihak Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Kementerian PU.
Pemerintah pusat sebutnya akan membangun sekolah yang terintegrasi untuk SD sampai SMA. Pemkab kata Rettob, menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk bangun gedung SD sampai SMA, asrama dan fasilitas pendukung lainnya.
“Akan dibangun segera oleh Kementerian PU. Kemensos bekerja sama dengan Kemendiknas untuk menjalankan sekolah ini. Tugas Pemkab itu sudah, mencari calon siswa,” jelas Rettob.
Kepala Dinas Sosial Mimika, Devota Maria Leisubun mengatakan, visi dan misi sekolah rakyat adalah perwujudan nyata dari program sekolah rakyat yang merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Tujuan utamanya adalah memastikan anak dari keluarga kurang mampu menikmati sekolah yang juga dinikmati anak lain serta memutus rantai kemiskinan struktural melalui pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Sekilah rakyat ini kata Devota, adalah sekolah rintisan 1 C yang pertama di wilayah Provinsi Papua Tengah.
Adapun jumlah siswa sekolah rakyat ini sebanyak 100 orang yang terdiri dari empat Rombongan Belajar (rombel) 50 siswa jenjang SMP dan 50 siswa SMA.
Proses rekruitmen calon siswa langsung dilakukan oleh tim PKH dan Dinsos 100 siswa terdiri dari 48 siswa dari Suku Kamoro, 45 Amungme dan suku kekerabatan lainya serta 5 pendatang.
Para siswa ini berasal dari Distrik Iwaka, Kuala Kencana, Mimika Baru, Wania, Mimika Tengah, Mimika Timur, Mimika Barat, Mimika Barat Jauh, Distrik Mimika Timur Jauh dan Jila.
“Diambil dari 11 distrik karena waktu yang diberikan Kemensos singkat. Assesment kurang lebih 1 bulan. Dimulai Tanggal 21 Agustus. Dalam waktu yang singkat menghadirkan 100 siswa,” jelasnya.
Namun, dari 100 siswa yang didata, total yang masuk asrama sampai hari ini 88 siswa. Pengurangan siswa ini dikarenakan beberapa sebab seperti siswa tidak berada di rumah ketika penjemputan sampai sampai ada yang akhirnya tidak berkenan mengikuti proses di sekolah rakyat.
Menjalankan sekolah rakyat ini sebutnya, dilakukan peningkatan pada kualitas pengajaran melalui rekruitmen tenaga pendidik dan tenaga pendamping asrama dan pendukung yang ketat.
Untuk kepala sekolah diseleksi ketat dari 10 guru awal akhirnya terpilih dari SMP Negeri 9 Kwamki Narama yang akan menjadi kepala SMP dan SMA.
Sementara itu, sebanyak 12 guru direktut PPG Kemendiknas untuk tenaga tambahan operasional asrama sebanyak 33 orang yang direkrut daerah dari PPPK Kemensos. Mereka terdiri dari tenaga tata usaha, operator sekolah, bendhara 10 waki asih, 6 walinastama, 2 medis, 6 kemaanan, 6 masak, 2 cleaning service.
Sekolah Rakyat yang terintegrasi 76 Mimika ini akan diterapkan sistim kurikulum pendidikan dengan karakter nilai kebangsaan.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, John Herman Mampioper menyebut jika sekolah rakyat di Mimika ini adalah sekolah rintisan tahap 1 C.
Ia mengapresiasi pembukaan sekolah rakyat ini karena Mimika masuk injure time pendirian dan mendapatkan ijin dari Kementerian Sosial.
“Dengan dibukanya Sekolah Rakyat ini, menunjukkan komitmen janji politik kampanye calon bupati yang saat ini menjadi bupati,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, ia berharap dalam proses aktivitas di sekolah rakyat tidak ada bully, tidak ada tindak kekerasan dan termasuk tindakan asusila.














