Timika, (Torangbisa.com) — Insiden longsor yang terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Senin malam (8/9) sekitar pukul 23.21 WIT.
Dari informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, peristiwa Naas tersebut menyebabkan tujuh pekerja kontraktor dilaporkan terjebak dan hingga kini belum diketahui secara pasti kondisi mereka.
Diketahui, Longsor yang dipicu oleh aliran material basah (wetmuck) dalam jumlah besar itu menutup sebagian akses jalur evakuasi di area tambang. PT Freeport Indonesia (PTFI) langsung menghentikan sementara seluruh aktivitas produksi di lokasi kejadian dan memfokuskan upaya pada proses evakuasi korban.
Juru bicara PTFI menyampaikan bahwa posisi ketujuh pekerja telah diketahui, namun komunikasi langsung dengan mereka masih belum dapat dilakukan. Tim Emergency Response Group (ERG) Freeport kini tengah berupaya membuka jalur dengan pengerukan material longsor menggunakan alat berat.
“Kami memprioritaskan keselamatan para pekerja. Operasi sementara dihentikan sampai jalur evakuasi benar-benar terbuka,” ungkap pernyataan resmi perusahaan.
Semetara itu, pemerintah pusat melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan pihaknya akan mengirim tim khusus untuk memantau situasi langsung di lapangan. “Kami terus memonitor kondisi ini dan berkoordinasi dengan manajemen Freeport agar evakuasi berjalan cepat dan aman,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, ketujuh pekerja masih belum berhasil dievakuasi. Situasi di areal tambang dilaporkan dalam pengawasan ketat, dengan seluruh pihak terkait fokus pada penyelamatan korban dan penanganan dampak insiden.