Timika, Torangbisa.com – Wakil Ketua I Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) Bidang Hubungan Pemerintah dan Masyarakat, Marianus Maknaipeku, memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mimika yang turun langsung meninjau lokasi pabrik kelapa sawit.
Peninjauan areal pembangunan pabrik kelapa sawit milik PT Karya Bela Vita (KBV), di jalan Trans Nabire Kabupaten Mimik, Kamis (5/6/2025) untuk melihat langsung progres pembangunan pabrik sekaligus meninjau kesiapan teknis dan keberpihakan PT KBV terhadap masyarakat lokal.
Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan pemerintah terhadap dampak lingkungan dan sosial dari proyek tersebut.
“Kami dari lembaga memberikan apresiasi khusus kepada ibu kepala dinas yang sudah melihat langsung kondisi di lapangan. Beliau tegas menyampaikan bahwa perlu dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Ini yang kami harapkan,” ujar Marianus di Kelurahan Kebun Sirih, Minggu (9/6/2025).
Ia menjelaskan, kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) terhadap pembangunan pabrik sawit tersebut harus dilakukan, mengingat potensi dampak serius terhadap wilayah pesisir.
“Aliran sungai dari pabrik itu akan mengalir ke kampung-kampung kami di wilayah bawah. Saya tidak bisa jamin dampaknya seperti apa. Maka AMDAL sangat penting. Jangan sampai kami masyarakat pesisir jadi korban,” tegasnya.
Marianus juga meminta agar pemerintah melibatkan lembaga adat dalam pengambilan keputusan besar yang menyangkut lingkungan dan masyarakat.
“Kami mohon pemerintah mengundang lembaga adat, agar bersama-sama kita duduk bicara di DPR mengenai pengelolaan ke depan. Apakah pabrik ini berdampak buruk atau tidak terhadap masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebut beberapa kampung yang berpotensi terdampak langsung seperti Mioko, Iwaka, Ikawapuka, Timika Pantai, hingga ke wilayah barat seperti Kokonao.
“Kalau ada dampak, kami yang di pesisir yang pertama akan merasakannya. Jangan sampai masyarakat kami dikorbankan lagi,” tutupnya.
*****