Timika, Torangbisa.com – Memasuki Bulan Agustus namun serapan anggaran daerah belum berjalan optimal, Bupati Mimika, Johannes Rettob mengingatkan agar para pihak tidak mempersulit jalannya proses pembangunan.
Ia menyoroti masih adanya hambatan pada realisasi belanja modal yang kerap terkendala pada proses teknis seperti lelang proyek.
“Belanja ini ada bermacam-macam, ada belanja modal, belanja jasa, dan belanja pegawai. Kalau belanja pegawai tidak ada masalah karena tiap tahun pasti dibayar. Belanja jasa juga sudah berjalan. Yang belum jalan ini adalah belanja modal karena keterkaitan dengan proyek lelang dan lain-lain,” ungkap Bupati.
Bupati Rettob juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang dengan sengaja mempersulit jalannya proses pembangunan.
Ia menegaskan, apabila ada pihak yang menghambat, maka akan segera dilakukan evaluasi bahkan penggantian.
“Saya bicara secara umum, jangan sampai ada yang menyulitkan sampai pekerjaan tidak bisa berjalan. Kalau sampai ada yang begitu, tentu kita akan ganti,” tegasnya.
Bupati menambahkan, kekhawatirannya bukan tanpa alasan. Ia mengingatkan pengalaman masa lalu di mana proses pekerjaan sering kali diwarnai praktik tidak sehat, seperti permintaan imbalan untuk memperlancar jalannya proyek.
“Hal-hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi. Kita harus pastikan semua berjalan sesuai aturan dan tidak ada permainan,” katanya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya percepatan serapan anggaran, tidak hanya dari sisi keuangan, tetapi juga realisasi fisik pembangunan.
“Kita akan lihat kenapa daya serap itu terlalu lama, karena yang kita butuhkan bukan hanya serapan uang, tetapi juga progres fisik di lapangan,” pungkas Bupati.