Adveditorial

Kunjungi Kemenag RI, FKUB Mimika Sampaikan Pesan Perdamaian: Menyemai Toleransi dari Mimika untuk Indonesia

×

Kunjungi Kemenag RI, FKUB Mimika Sampaikan Pesan Perdamaian: Menyemai Toleransi dari Mimika untuk Indonesia

Sebarkan artikel ini

Timika, (torangbisa.com) – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika bersama Bada Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) dan Kementerian Agama Kabupaten Mimika melakukan kunjungan resmi ke Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Kamis, (18/10/2024).

Kunjungan ini dalam rangka memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai perdamaian dan toleransi di seluruh pelosok negeri, sekaligus membawa pesan istimewa dari Timur Indonesia, yakni “Dari Mimika Untuk Indonesia”, yang menyoroti pentingnya kerukunan antar umat beragama sebagai fondasi persatuan bangsa.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Pesan ini disampaikan melalui berbagai presentasi yang menonjolkan praktik toleransi di Kabupaten Mimika. FKUB Mimika menggarisbawahi bahwa Mimika, sebagai salah satu titik cahaya perdamaian dari Timur Indonesia, memiliki tradisi kerukunan yang telah terjalin erat di antara beragam suku dan agama di wilayah tersebut.

FKUB Mimika berharap semangat ini bisa menjadi inspirasi nasional dalam membangun keharmonisan di tengah keberagaman.

Ketua FKUB Kabupaten Mimika, Jeffrey C. Hutagalung, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya datang membawa semangat kerukunan dari Mimika, tanah yang kaya akan keberagaman.

“Kami ingin menunjukkan kepada seluruh Indonesia bahwa Papua, khususnya Mimika, adalah tempat di mana toleransi tumbuh subur. Kami yakin, nilai-nilai ini dapat menjadi teladan bagi daerah lain, dan dengan demikian kita bisa bersama-sama menjaga perdamaian di Indonesia,” katanya.

Menurutnya, meskipun Kabupaten Mimika kerap dicap sebagai daerah konflik, nyatanya hingga kini tidak pernah terjadi konflik berbasis agama di wilayah tersebut.

“Dulu sering dikatakan bahwa Mimika itu artinya ‘Minggu-Minggu Kacau’, sedangkan Timika ‘Tiap Minggu Kacau, sehingga para tokoh yang diprakarsai oleh Bapak Ausilius You mengubah stigma itu dengan membuat tagline Mimika sebagai ‘Minggu-minggu Kasih Allah’ sedangkan Timika ‘Tiap Minggu Kasih Allah’,” ungkapnya.

Merespon hal tersebut, FKUB pun terus berperan aktif dalam mempromosikan dialog lintas agama dan menjadi solusi dalam meminimalisir potensi konflik horizontal yang dapat muncul dari perbedaan sosial maupun budaya di Mimika.

Selain membawa pesan toleransi, FKUB Kabupaten Mimika juga melakukan audiensi terkait Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur FKUB.

Harapannya perubahan aturan ini bisa semakin memperkuat peran FKUB dalam menjaga kerukunan umat beragama di setiap daerah.

“Kami mendukung penyempurnaan regulasi ini agar lebih efektif, karena di daerah seperti Papua, FKUB memiliki peran penting sebagai jembatan komunikasi dan pemelihara harmoni antar umat beragama,” ujar Jeffrey.

FKUB Mimika juga mendorong Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, untuk melakukan kunjungan langsung ke daerah Papua, khususnya Kabupaten Mimika. Kunjungan ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman langsung mengenai nilai-nilai toleransi yang telah lama hidup dan berkembang di wilayah tersebut.

Kunjungan ini diterima langsung oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), H. M Adib Abdushomad, M. Ed,. Ph. D. yang menyambut baik kunjungan ini, sekaligus mengapresiasi semangat kerukunan yang ditunjukkan oleh FKUB Mimika.

“Papua, khususnya Kabupaten Mimika merupakan contoh yang luar biasa tentang bagaimana keberagaman bisa menjadi kekuatan untuk bersatu. Saya berkomitmen untuk akan turun langsung dan merasakan nilai-nilai toleransi yang ada di sana,” ungkapnya.

Adib juga menegaskan bahwa kerukunan tidak boleh hanya menjadi slogan, melainkan harus menjadi kenyataan di setiap pelosok negeri.

“Bersama FKUB, kami akan memastikan bahwa nilai-nilai ini terus tumbuh, dari Sabang sampai Merauke,” tegasnya.

Pada akhir pertemuan, FKUB Mimika dan PKUB sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menyebarkan nilai-nilai kerukunan ke seluruh pelosok Indonesia.

Melalui semangat “Go Indonesia,” kedua pihak berjanji untuk terus bergerak aktif dalam mengkampanyekan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Kunjungan ini menjadi simbol penting dari sinergi antara pusat dan daerah dalam menjaga kedamaian dan harmoni di Indonesia, dengan Mimika sebagai salah satu contoh nyata bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan yang menyatukan.