Timika, Torangbisa.com – Pemerintah Kampung (Pemkam) Nawaripi sejak dipimpin oleh Norman Ditubun tengah fokus pada pembangunan, baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia (SDM).
Tahun 2025 ini, total dana yang dikelola Pemkam Nawaripi hampir Rp 4 miliar, terdiri dari Dana Desa (DD) senilai Rp 1 miliar lebih dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 2 miliar lebih.
“Semua program yang kami jalankan tahun ini berdasarkan hasil musrenbang kampung. Fokus kami terbagi dua yaitu pembangunan SDM, terutama anak-anak asli kampung, serta pembangunan fisik di tingkat RT,” ujar Norman Ditubun, saat diwawancarai di Kantor Kampung, Rabu (11/6/2026).kepa
Salah satu program unggulan yang menjadi prioritas Pemkam Nawaripi adalah pembangunan pendidikan anak-anak usia sekolah. Setelah melihat banyak anak usia sekolah yang lebih memilih mengikuti orang tua untuk mencari ketimbang bersekolah
“Memang bus dari Freeport sangat membantu masyarakat ke kebun dan memperlancar perekonomian, tapi efek sampingnya banyak anak ikut orang tua dan akhirnya putus sekolah. Ini yang kami ingin atasi,” tegasnya.
Untuk itu, Pemkam Nawaripi bekerja sama dengan Keuskupan Amboina guna mengirim anak-anak kampung Nawaripi bersekolah di Ambon. Program ini sudah berjalan sejak tiga tahun lalu.
Sementara itu, tahun ini, Pemkam Nawaripi juga berencana memberangkatkan sebanyak 30 anak lagi ke Ambon.
“Saat ini sudah ada anak-anak yang lulus SD, SMP, dan akan lanjut ke SMA. Mereka tinggal di biara Katolik di bawah pengawasan suster, bruder, dan pastor, jadi kami sangat percaya dengan sistem pendidikan dan pengasuhan di sana,” tambahnya.
Selain sektor pendidikan, Pemkam Nawaripi juga fokus pada pembangunan infrastruktur di tingkat RT. Dana sebesar Rp 30 juta akan dialokasikan ke masing-masing dari 20 RT untuk pembangunan lingkungan seperti pembuatan parit, pemasangan lampu, dan kebutuhan lainnya sesuai hasil musyawarah.
“Dari total DD, sekitar Rp 600 juta kami percayakan langsung ke RT agar pembangunan bisa lebih merata dan tepat sasaran,” jelas Ditubun.
Disisi lain Pemkam Nawaripi juga tengah mempersiapkan pembangunan gedung TK/PAUD permanen. Selama lima tahun terakhir, kegiatan belajar mengajar masih berlangsung di tempat pinjaman.
“Tahun ini kami targetkan pembangunan sekolah TK-PAUD bisa selesai agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” ujarnya.
Selain itu, program swasembada pangan dan bantuan langsung tunai (BLT) untuk keluarga miskin ekstrem juga tetap dijalankan. Sebanyak 40 lebih warga menerima bantuan sebesar Rp 300.000 per bulan selama satu tahun penuh.
Menariknya, Pemkam juga sedang merancang program pariwisata lokal. Di bulan Agustus, akan digelar lomba dayung tradisional anak-anak di kolam mil 21 yang kini sedang diperluas.
“Ini bagian dari upaya membangun semangat budaya dan membuka potensi wisata lokal,” tutup Ditubun.