Pemerintahan

Gelar Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kaban Kesbangpol: Modal Utama Membangun Suatu Negara Adalah Membabangun Jiwa Bangsa 

×

Gelar Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kaban Kesbangpol: Modal Utama Membangun Suatu Negara Adalah Membabangun Jiwa Bangsa 

Sebarkan artikel ini

Timika, TORANGBISA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kabupaten Mimika.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Horison Ultima ini dibuka secara langsung oleh Petrus Yumte, Pj Sekda Mimika, dihadiri Yan Selamat Purba, selaku  Kepala Bakesbangpol, serta seluruh tamu undangan lainnya.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Pj. Bupati Mimika diwakili oleh Sekretaris Daerah Petrus Yumte dalam sambutannya mengatakan, pembangunan di segala bidang kehidupan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Mimika yaitu terwujudnya mimika cerdas, aman, damai dan sejahtera. Upaya ini memerlukan sinergitas dan dukungan dari perangkat daerah Kabupaten Mimika.

Dikatakan, perangkat daerah sebagai organisasi pemerintah Kabupaten Mimika mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Mimika. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi akan berjalan baik, lancar dan dapat mencapai tujuan apabila mentalitas dari seluruh perangkat daerah dan juga ASN Kabupaten Mimika terbangun dengan baik.

“Harus disadari bahwa situasi mentalitas ASN di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengalami kemunduran, sehingga memerlukan revolusi mental dalam rangka mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala,” jelasnya.

Ia menambahkan, revolusi mental ini digagas pertama kali oleh Presiden Soekarno pada peringatan hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai. Revolusi di zaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan NKRI.

“79 tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tak akan pernah berakhir. Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa,” ujarnya.

Selain itu, membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

“Kenapa membangun jiwa bangsa yang merdeka itu penting? membangun jalan, irigasi, pelabuhan, bandara, atau pembangkit energi juga penting. Namun, seperti kata Bung Karno, membangun suatu negara, tak hanya sekadar pembangunan fisik yang sifatnya material, namun sesungguhnya membangun jiwa bangsa. Ya, dengan kata lain, modal utama membangun suatu negara, adalah membangun jiwa bangsa,” pungkasnya.

Lebih jauh, dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Para pemimpin dan aparat negara akan jadi pelopor untuk menggerakkan revolusi mental, dimulai dari masing-masing perangkat daerah Kabupaten Mimika.

Sebagai pelopor gerakan revolusi mental, pemerintah lewat perangkat daerah harus melakukan tiga hal utama yaitu, bersinergi, membangun manajemen isu, dan terakhir penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara.

“Sehingga ada perubahan perilaku serta semangat kerja yang lebih baik. Kesemua ini bertujuan untuk tata kelola pemerintahan yang lebih baik, pembangunan yang berjalan lancar sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Karena sejatinya kehadiran kita selaku ASN untuk melayani masyarakat Kabupaten Mimika,” tutupnya.