PolitikSuara Parlemen

Gelar Reses Tahap I di SP1, Anggota DPRK Terima Beberapa Aspirasi Dari Usulkan Fasilitas Umum Hingga Perluasan Lahan TPU

×

Gelar Reses Tahap I di SP1, Anggota DPRK Terima Beberapa Aspirasi Dari Usulkan Fasilitas Umum Hingga Perluasan Lahan TPU

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRK Mimika Dari Partai Golkar, Mariunus Tandiseno dan Mery Pongutan saat foto bersama warga usai kegiatan Reses Tajap I di Halaman Mesjid Al-Ikhlas, Gang Mawar, Keluhan Kamoro Jaya, Distrik Wania, (foto : Riki Lodar/ Torangbisa.com)

Timika, Torangbisa.com – Dalam menyerap aspirasi masyarakat, dua Anggota DPRK Mimika dari Partai Golkar, Mariunus Tandiseno dan Mery Pongutan, menggelar Reses Tahap I di Masjid Al-Ikhlas SP1, Gang Mawar, Kampung Kamoro Jaya, Distrik Wania, Jumat (21/3/2025).

Dalam pertemuan ini, berbagai permasalahan yang dihadapi warga mulai dari kurangnya fasilitas umum, buruknya drainase, hingga kebutuhan perluasan lahan pemakaman umum menjadi hal yang prioritas.

Ads
Iklan ini dibuat oleh admin torangbisa

Mariunus Tandiseno mengatakan, pembangunan di Distrik Wania masih tertinggal dibandingkan dengan Distrik Mimika Baru, Distrik Kuala Kencana dan beberapa distrik lainnya. Padahal Distrik Wania ini masuk dalam wilayah kota.

“Terus terang, periode kemarin Distrik Wania seperti dianaktirikan. Jika dibandingkan dengan Mimika Baru atau Kwamki, mereka sudah merasakan pembangunan yang lebih baik. Di sini masih banyak kekurangan, dan itulah alasan kami datang, untuk mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Mery Pongutan mengatakan kunjungan ke SP1 bertujuan untuk mendengar langsung aspirasi warga.

“Kami ingin tahu apa saja kendala yang dirasakan masyarakat, agar bisa diperjuangkan nanti,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Lurah Kamoro Jaya, Musdalifa Sikawael, melihat minimnya infrastruktur di SP1, terutama jalan yang masih banyak belum diaspal.

“Di Jalan Hasanuddin pembangunan luar biasa, tapi kalau masuk ke SP1, masih banyak jalan yang belum diaspal. Drainase juga menjadi masalah besar,” ungkapnya.

Menyampaikan aspirasi, Ketua RT 3 Kelurahan Kamoro Jaya, Nadir, menyampaikan warga di Kelurahan Kamoro Jaya membutuhkan ambulans untuk melayani warga yang sakit dan yang membutuhkan pertolongan atau dalam keadaan darurat.

Selain itu, sistem drainase menuju pemakaman umum sangat buruk, menyebabkan air tidak mengalir dengan baik saat hujan.

“Dulu ada drainase menuju SGI, tapi sekarang tertutup material (material menutupi drainase) saat pengaspalan jalan, sehingga saat hujan, rumah warga kebanjiran,” keluhnya.

Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas, Hj. Eko Sujarno, menjelaskan bahwa pembangunan masjid saat ini sudah mencapai 70% dengan dana yang terkumpul hampir Rp 1 miliar. Namun, ia berharap ada bantuan tambahan dari pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan mesjid.

Selain itu, ia juga meminta dukung terhadap UMKM di Kelurahan Kamoro Jaya, terutama dalam sektor pertanian, serta persoalan keamanan akibat maraknya orang mabuk yang meresahkan warga.

“Terkait Kamtibmas, banyak orang mabuk sehingga sering meresahkan warga,” ungkapnya.

Menanggapi aspirasi sekaligus keluhan warga, Mery Pongutan menyatakan akan mengupayakan perbaikan drainase melalui pokok pikiran (Pokir) agar bisa dimasukkan dalam anggaran perubahan atau dianggarkan pada 2026.

Terkait ambulans dan bantuan untuk masjid, Mery meminta warga membuat proposal yang nantinya bisa diajukan ke Bagian Kesra Setda Kabupaten Mimika agar bisa mendapatkan bantuan untuk pembangunan tempat ibadah.

Sementara itu, Mariunus Tandiseno menegaskan bahwa masalah fasilitas, perluasan lahan pemakaman dan drainase merupakan persoalan besar di Distrik Wania.

“Kami sudah menyampaikan ke pemerintah bahwa lahan pemakaman hampir penuh. Ini harus jadi perhatian utama agar masyarakat tidak kesulitan nantinya,” pungkasnya.

Hukum dan Kriminal

“Sebenarnya langkah-langkah yang kami lakukan di Distrik Mimika Timur itu sudah dimulai sejak lama, bahkan sebelum saya duduk di legislatif. Inisiatif itu datang dari Tripika Distrik yang terus melakukan upaya untuk menekan peredaran miras, terutama di Mimika Timur yang tingkat produksinya paling tinggi di Kabupaten Mimika,” ujar Rampeani.