Timika, Torangbisa.com – Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Mimika, Willem Naa, mengungkapkan bahwa Provinsi Papua Tengah menjadi wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di antara enam provinsi di Tanah Papua, terutama dalam hal kepemilikan rumah.
“Dari enam provinsi di Papua, Papua Tengah yang paling tinggi angka masyarakatnya yang belum memiliki rumah,” ujar Willem Naa saat ditemui usai penutupan sosialisasi Pengembangan Perumahan Baru dan mekanisme Akses Pembiayaan di Grand Tembaga, Rabu (21/5/2025).
Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Mimika merencanakan pembangunan 1.500 unit rumah pada tahun 2026 sebagai bagian dari upaya mengatasi krisis perumahan. Namun, pelaksanaannya sangat bergantung pada kebijakan pimpinan daerah.
“Kita rencanakan 1.500 rumah mulai dibangun tahun 2026. Mudah-mudahan kalau bapak bupati dan wakil tidak ada kesibukan, kita bisa undang pengembang untuk mempresentasikan kesiapan mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Willem mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah mengupayakan program pembangunan 3 juta rumah. Namun, prosesnya masih menunggu kelengkapan data yang diminta oleh Kementerian terkait, termasuk data pembebasan lahan dan data penduduk.
“Dari kementerian minta data. Mereka perlu data pembebasan lahan, data penduduk, baru mereka bisa alokasikan,” terangnya.
Untuk pembangunan tahap awal, alokasi 1.500 rumah akan dipusatkan di wilayah kota. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan arah pengembangan wilayah yang memang terfokus di kawasan perkotaan.
Terkait peruntukan rumah tersebut, Willem menegaskan bahwa hal itu juga bergantung pada regulasi daerah, khususnya yang berpihak pada masyarakat Orang Asli Papua (OAP).
“Kalau ada kebijakan atau regulasi dari daerah yang berpihak kepada masyarakat OAP, berarti tidak jadi masalah,” pungkasnya.














