Timika, Torangbisa.com – Untuk mengantisipasi banjir dan menghubungkan akses jalan yang kerap terputus saat hujan, Pemerintah Kampung (Pemkam) Nawaripi membangun jembatan penyeberangan di RT 17, Distrik Wania.
Jembatan ini memiliki ukuran 3×6 meter dan dilengkapi sayap sepanjang dua meter untuk menahan aliran air.
Pembangunan ini menjadi solusi konkret atas keluhan warga yang selama ini terisolasi akibat banjir.
“Kalau hujan deras, jalan ini langsung terputus. Warga tidak bisa ke kebun, ke Gua Maria untuk berdoa, bahkan yang punya kegiatan di Mile 21 pun terhambat,” kata Siti, Pendamping Dana Desa Distrik Wania, saat memantau pekerjaan jembatan pada Rabu (3/9/2025).jembata
Menurutnya, pembangunan jembatan ini merupakan langkah cepat pemerintah kampung dalam menjawab kebutuhan mendesak warga, khususnya di RT 17 dan beberapa RT lain yang juga terdampak banjir saat musim hujan.
Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, menjelaskan bahwa penyebab utama kerusakan akses jalan adalah pembangunan rumah warga di atas daerah aliran sungai (DAS). Hal ini memperparah banjir dan memaksa pemerintah kampung merespon cepat.
“Kami harus membangun jembatan baru dan mencari pinjaman dana untuk menutupi biaya pembangunannya,” ujarnya.
Jembatan ini dibangun dengan konstruksi beton, dan diperkirakan akan rampung dan ditutup bagian atasnya dalam dua minggu ke depan. Jika tak ada kendala, dalam waktu satu setengah bulan jembatan sudah bisa digunakan oleh warga.
Pembangunan jembatan ini menelan anggaran sebesar Rp 70 juta, yang telah dialokasikan dalam APBK tahun ini. Namun, hingga saat ini dana tersebut belum cair.
“Minggu depan kami akan ajukan pencairan. Begitu cair, kami langsung bayar ke pihak pelaksana,” pungkas Norman.